Kursus Menjahit Gratis untuk Masyarakat Dhuafa

SUMATERA SELATAN — Setelah melalui tahapan seleksi administrasi, survei calon penerima manfaat dan wawancara, akhirnya program pelatihan menjahit dapat bergulir dan diikuti 20 peserta dhuafa, dari berbagai latar belakang. Sesuai dengan jadwal yang direncanakan, Senin (7/3), pelatihan keterampilan menjahit hasil kerjasama Dompet Dhuafa Sumatera Selatan dan LAZIS PT. PLN WS2JB resmi dimulai, secara simbolis pembukaan dilakukan oleh manajer program Dompet Dhuafa Sumatera Selatan, Heriyanto dan manajer LAZIS PT. PLN WS2JB, Suhendra Saad.

Dalam sambutannya, manajer LAZIS PLN menjelaskan bahwa program pelatihan keterampilan menjahit ini sebagai bentuk penyaluran dana zakat dari karyawan PT. PLN di wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu. Ia pun mengingatkan kepada seluruh peserta untuk tekun dalam mengikuti setiap sesi pelatihan. Kegiatan ini menurut rencana akan dilakukan sebanyak 36 kali pertemuan selam 3 bulan kedepan.

“Ibu-ibu peserta pelatihan keterampilan menjahit ini harus memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin untuk mendapatkan skill menjahit. Jika sudah terampil dalam menjahit, diharapkan dapat menjadikan keahlian tersebut sebagai peluang untuk menambah pemasukan guna kebutuhan sehari-hari. Terutama bagi peserta yang sudah berkeluarga, dapat untuk menopang perekonomian keluarga,” jelas Suhendra.

Suhendra menambahkan, jika di akhir periode pelatihan ini juga direncanakan untuk diterbitkan sertifikat tanda mahir dalam keterampilan menjahit. Sehingga menambah kepercayaan diri peserta untuk menjahit. Sertifitkat itu juga dapat menjadi modal untuk bekerja, jika kesempatan berwirausaha masih belum terbuka.

Sementara itu Heriyanto selaku penanggung jawab program pelatihan, menekankan agar seluruh peserta untuk aktif dan selalu hadir di seluruh sesi sebanyak 36 kali. Sebagai penambah motivasi peseta, ia pun menargetkan untuk memberikan mesin jahit bagi peserta yang ulet mengikuti setiap sesi pelatihan dan lulus di semua tahap pelatihan tersebut.

“Nanti jika ibu-ibu sudah menyelesaikan setiap tahapan pelatihan, kami berencana untuk melengkapai kemampuan ibu-ibu dengan fasilitas mesin jahit. Sehingga keterampilan yang didapatkan bisa langsung dipraktekkan dan mulai berkarya,” ujar Heriyanto.

Dalam pelatihan ini dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing diisi oleh 10 peserta dengan pembagian waktu masing-masing. Dalam sepekan, pelatihan dilakukan sebanyak 3 kali dengan durasi selama 3 jam setiap pertemuan. Pelatihan ini pula dipandu oleh Ibu Hartati dan asistennya, selaku instruktur menjahit.

Ia menuturkan bahwa, di pelatihan ini para peserta akan mendapatkan pengetahuan dasar tentang menjahit, membuat pola hingga membuat pakaian utuh. Dengan modal pertemuan sebanyak 36 kali, dirasa cukup untuk membekali peserta dengan keterampilan menjahit. Berbekal pengalaman menggeluti dunia menjahit selama 20 tahun, diharapkan para peserta dapat menggali lebih banyak ilmu dari Ibu Hartati. (Dompet Dhuafa/Agus Wandi)