Laporan Kondisi Terkini Turkiye oleh Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa

TURKIYE — Pada Jumat (10/2/2023), tim Dompet Dhuafa telah mendarat mendarat di Bandara Ataturk, Istanbul, Turkiye. Mereka di antaranya adalah tim kesehatan yaitu dr. Sjarif Darmawan, Sp.B, dr. Zainab Aqila dan dr. Rosmalia. Selain itu ada pula Narwan selaku tim aksi respon dan Dedi Fadlil selaku jurnalis kemanusiaan yang berada di bawah koordinasi Badan SAR Nasional (Basarnas) RI.

Setibanya di sana, mereka langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait guna segera melakukan aksi-aksi respon kemanusiaan. Kini, Senin (13/2/2023), adalah hari keempat kelimanya bertugas untuk membantu para korban di Turkiye.

Melalui siaran langsung (live stream) di kanal Radio Idola 92.6 FM (Indonesia) pada Senin (13/2/2023, 11.00 WIB/06.00 waktu setempat), Dompet Dhuafa menyampaikan laporan terkait aksi-aksi yang sedang diupayakan, baik oleh tim Dompet Dhuafa maupun oleh gabungan tim kemanusiaan secara umum.

Dalam kesempatan ini, Radio Idola menghubungkan antara Narwan selaku tim kemanusiaan Disaster Management Cente (DMC) di Turkiye dan juga dr. Yeni Purnamasari selaku Koordinator Tim Medis Dompet Dhuafa di Indonesia untuk disiarkan kepada para pemirsa siaran.

Pada kesempatannya, Narwan mengatakan bahwa kini sudah hari keempat dirinya dan tim Dompet Dhuafa lainnya berada di Hatay, Turkiye. Berdasarkan pengamatan visualnya, banyak bangunan yang runtuh di sepanjang jalan tim Dompet Dhuafa melewati lokasi terdampak di beberapa titik di Hatay dan Gaziantep.

Ia melanjutkan bercerita, kala itu tim terbang menuju Adana sebab di bandara di Hatay mengalami kerusakan akibat gempa. Kemudian dari Adana menuju Hatay, mereka tempuh menggunakan jalur darat. Di situ, sudah mulai nampak dampak-dampak gempa.

Kemudian mengenai proses evakuasi yang masih terus berlangsung, terdapat sedikit perbedaan dengan yang ada di Indonesia. Evakuasi dilakukan selama 24 jam dengan beberapa pembagian waktu. Selain medan atau gedung yang runtuh berat, faktor cuaca yang dingin juga cukup menghambat proses evakuasi. Di samping itu, gempa susulan juga masih beberapa kali terjadi. Bahkan di Hatay, lanjutnya, gempa kecil sempat terasa kemarin malam.

“Sedangkan, di pusat gempa masih banyak terjadi gempa-gempa kecil susulan. Bagusnya, Tim SAR di sini terkoordinasi dengan sangat baik. Salah satu contohnya, saat Tim SAR memanggil korban (yang mungkin masih) hidup di antara rongga-rongga bangunan runtuh, semua aktivitas terdiam. Bahkan suara anak kecil pun tidak terucap. Sehingga Tim SAR bisa mendengar dan menentikan titik-titik mana saja yang ada korban hidup di antara runtuhan,” terang Narwan.

Relawan DMC Dompet Dhuafa membagikan 100 selimut kepada paea pengungsi.

Baca Juga: Salurkan 100 Paket Sembako di Wilayah Terdampak Gempa Turkiye-Suriah

Di dalam negeri (Indonesia), Yeni menjelaskan, Dompet Dhuafa sudah melakukan campaign untuk misi kemanusiaan yang sedang lakukan. Kemarin, Minggu (12/2/2023), Dompet Dhuafa melakukan Walk for Humanity pada Car Free Day (CFD) di Jakarta.

“Beberapa waktu lalu, kami sudah salurkan 100 paket makanan dan 100 paket selimut hangat untuk para pengungsi. Kami juga masih terus melakukan pendataan apa saja yang dibutuhkan. Di Turkiye kami koordinasikan dengan AFAD. Ini bagian dari upaya kami agar tetap tegabung dalam satu kesatuan aksi kemanusiaan,” imbuh Yeni.

Tim relawan setempat sedang menyiapkan bantuan berupa selimut penghangat untuk para pengungsi.

Kini sudah seminggu pascakejadian. Proses evakuasi pun masih terus berjalan selama satu bulan ke depan. Hal ini karena adanya kesulitan proses pendataan. Sebab, masyarakat di Turkiye banyak yang tinggal di apartemen gedung tinggi, bukan seperti di Indonesia yang stau keluarga tinggal di satu rumah. Mungkin juga antar anggota apertemen tidak tentu mengenal, bahkan mungkin tidak terdata.

Baca Juga: Suhu Dingin, Korban Gempa Turkiye Butuhkan Sepatu dan Kaus Kaki

Kondisi diperparah dengan mulai masuknya musim dingin esktrem. Maka doa dan dukungan sangat diperlukan, baik bagi para penyintas maupun bagi tim kemanusiaan.

Pada akhir sesi, Narwan berpesan, “Mohon doa untuk para korban yang terdampak di Turkiye, semoga diberi ketabahan untuk menghadapi ini. Yang meninggal, semoga husnul khotimah“.

Kawan Baik Dompet Dhuafa! Penyintas gempa bumi Turkiye-Suriah masih membutuhkan uluran tangan kebaikan. Mari rapatkan barisan dan perkuat solidaritas dalam membantu saudara-saudara kita di Turkiye-Suriah. Kawan baik dapat mengirimkan bantuan dan doa melalui laman berikut https://digital.dompetdhuafa.org/donasi/gempaturki. Saatnya dunia Berdaya Hadapi Bencana. (Dompet Dhuafa/Muthohar)