Lewat Bank Benih, Dompet Dhuafa Pertahankan Kedaulatan Pangan

Persawahan di Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat. (Foto:Uyang/Dompet Dhuafa)

Pertanian merupakan salah satu warisan anak cucu yang tidak bisa tergantikan oleh sektor lain. Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang pertanian. Saatnya masyarakat di Indonesia melirik dan beralih untuk turut membangun pertanian di Indonesia. Jika memulainya dari sekarang, bisa dibayangkan lima tahun mendatang dunia akan gempar melihat kemajuan bidang pertanian dan kemakmuran bangsa ini semakin dikagumi oleh negara lain.

Isu melambungnya harga beras yang terjadi akhir-akhir ini, tentu saja membuat masyarakat semakin terkejut, terutama mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan. Dengan naiknya harga beras, tentu saja ini menunjukkan, bahwa ketahanan pangan nasional bangsa ini jauh dari harapan masyarakat. Fluktuasi harga beras yang meninggi menjadi salah satu penyebab ketahanan pangan nasional semakin rapuh.

Sebagai upaya membantu pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan di negeri ini, Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga kemanusiaan yang lebih dari 20 tahun bergerak dalam bidang pemberdayaan pun berusaha merealisasikan kedaulatan pangan melalui Program Pertanian Sehat Indonesia (PSI). PSI sendiri merupakan program yang berfokus pada pengembangan program pertanian sehat secara aplikatif melalui program pendampingan (pemberdayaan) masyarakat petani kecil dan pemasaran produk-produk pertanian ramah lingkungan. Berbagai program pemberdayaan pertanian pun telah digulirkan diantaranya Bank Benih, Klaster Mandiri, Lumbung Desa, Pemulihan Ekonomi, dan Pemberdayaan Petani Sehat.

Melalui Pertanian Sehat Indonesia (PSI), Dompet Dhuafa menginisiasi Program Bank Benih di Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di mana pada program pemberdayaan tersebut, Dompet Dhuafa mendampingi masyarakat Kasepuhan dalam melakukan pendataan 60 benih lokal, hingga membukakan lahan khusus untuk penanaman benih. Tidak hanya lahan, kini Dompet Dhuafa telah mendirikan 3 unit leuit (lumbung padi) yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan padi.

Di lahan seluas 7200 meter persegi, Dompet Dhuafa memulai pelestarian benih lokal. Sebanyak 9 jenis padi pun sudah mulai ditanam di antaranya, Sri Kuning, Pare Salak, Raja Denok, Cere Kawat, Balintung,

Selain program Bank Benih, rencananya di tahun 2015 ini Dompet Dhuafa kembali akan menggulirkan program pemberdayaan di wilayah Kasepuhan Sinar Resmi dengan konsep Desa Wisata. Program pemberdayaan tersebut bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat luar tentang pelestarian benih lokal yang ada.

Selain itu, beberapa produk pertanian kualitas unggul dan ramah lingkungan seperti Beras Berlian SAE, Benih Pepaya Calina, dan Benih Unggul Jawara yang diproduksi oleh kelompok tani dampingan PSI Dompet Dhuafa pun menjadi sebuah titik terang bagi bangsa ini untuk menuju kedaulatan pangan bagi kesejahteraan rakyat.

Melihat Dompet Dhuafa yang begitu peduli dengan nasib pertanian di negeri ini, seharusnya menjadi sebuah sumber rujukan pemerintah dan semakin dikembangkan agar kesejahteraan masyarakat  dan pertanian di Indonesia ini semakin berdaya. (uyang)