Lewat Pagelaran Lenong Si Jampang, Dompet Dhuafa Lestarikan Budaya Nusantara

Keriuhan tawa puluhan penonton begitu menggelegar, ketika pagelaran lenong bertajuk “Si Jampang Sang Pejuang” digelar. Para aktor panggung pun berakting sesuai dengan peran dan lakonnya masing-masing. Ada yang berperan dengan tingkah jenaka, antagonis, hingga bertindak sebagai sang pahlawan. Cerita dikemas sedemikian menarik oleh Dompet Dhuafa melalui Zona Madina, pada Sabtu malam (29/8), di kawasan Zona Madina, Parung, Bogor.

Yayan Rukmana, Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa menuturkan, Pagelaran Lenong Si Jampang Sang Pejuang bercerita mengenai sosok seorang bernama Jampang, pahlawan  asal tanah Betawi yang  bertekad  mempelajari ilmu bela diri, yang nantinya ilmu tersebut akan  dimanfaatkan untuk membela kaum yang lemah dari tangan para penjajah. Tak hanya itu, dalam cerita rakyat tersebut, pesan yang begitu mengena yang disampaikan oleh sang pahlawan  adalah “menegakkan kebenaran tapi tanpa kekuatan adalah sia-sia”,  diharapkan mampu menjadi suntikan semangat bagi para penonton untuk semangat menebar kebaikan.

“Tentu dalam cerita ini selain menghibur, unsur pendidikan  menjadi pesan  utama yang disampaikan kepada khalayak penonton,” ujarnya.

Lebih lanjut Yayan menuturkan, selain pesan pendidikan yang disampaikan dalam  gelaran lenong tersebut juga bertujuan melestarikan budaya nusantara, salah satunya budaya di kawasan Jampang, Parung, Bogor ini. Yayan menilai, kesenian tradisional nusantara sudah mulai terlupakan, bahkan hampir punah.

“Untuk itu, melalui pagelaran lenong ini, kita begitu mengharapkan seni budaya lokal nusantara bisa hidup kembali. Karena arus modernisasi yang begitu kuat di zaman sekarang, membuat budaya lokal yang kita miliki mulai padam,” paparnya. (uyang)

 

 “22 tahun Dompet Dhuafa Tumbuh Bersama, mari bergandeng tangan wujudkan kemandirian”