Bermula Hanya 6 Ekor, Kini THK Hadir Di Bantaeng Dengan 100 Ekor Sapi

SIARAN PERS, SULAWESI SELATAN — Sembilan tahun sudah Dompet Dhuafa menggulirkan program Tebar Hewan Kurban (THK) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Begitu banyak peningkatan yang terjadi selama kurun waktu tersebut. Di tahun pertama digulirkannya pada 2011, Dompet Dhuafa menghadirkan 6 ekor sapi untuk dinikmati masyarakat Desa Lonrung, Eremerasa, Bantaeng.

Setelah beberapa tahun bergulir, terciptalah hubungan kuat antara masyarakat Desa Lonrung dengan Dompet Dhuafa. Kemudian muncullah gagasan mengumpulkan peternak-peternak sapi rumahan yang ada di Kabupaten Bantaeng, untuk menjadi sebuah kelompok ternak. Diproyeksikan, kelompok ternak tersebut yang akan memasok kebutuhan sapi kurban di seluruh Kabupaten Bantaeng.

“Awalnya, dulu Dompet Dhuafa hadir dengan program pertanian jagung untuk warga Desa Lonrung. Setelahnya program kurban (THK) diadakan juga di sini. Masyarakat sangat senang. Jarang sekali mereka makan daging. Kemudian Dompet Dhuafa datang membawakan sapi untuk dinikmati masyarakat sini,” cerita Muhammad Mulyanto, Tim THK Dompet Dhuafa dari warga setempat saat menjelang hari kurban pada Kamis (30/7/2020).

Hingga pada 2019, Dompet Dhuafa berhasil membangun Sentra Ternak Bantaeng seluas 17×44 meter persegi di Desa Lonrung. Dinyatakan, Sentra Ternak Bantaeng menjadi satu-satunya peternakan sapi terbesar di Kabupaten Bantaeng.

“Periode 2019 menjadi bukti peningkatan pemberdayaan Dompet Dhuafa bagi Desa Lonrung khususnya dan masyarakat Kabupaten Bantaeng secara umum,” lanjutnya.

Di 2020 ini, berkat para pekurban yang mengamanahkan hewan kurbannya melalui Dompet Dhuafa, Sentra Ternak Bantaeng dapat memotong 100 ekor sapi kurban. Keseratus sapi tersebut dipotong di dalam kawasan peternakan, dengan pertimbangan menyesuaikan prosedur covid-19. Usai dipotong dan dicacah, daging disebar ke daerah sekitar peternakan dan di lokasi-lokasi pelosok yang ada di Kabupaten Bantaeng.

“Tahun lalu di Kabupaten Bantaeng, Dompet Dhuafa memotong 50 ekor sapi. Waktu itu proses pemotongannya disebar sesuai titik yang akan menjadi penerima manfaat. Di tahun ini, karena sudah memiliki peternakan sendiri, kami potongnya di kandang saja. Kemudian baru setelahnya daging-daging disebar ke pelosok-pelosok Kabupaten Bantaeng,” jelas Muhammad Yusuf Uno, selaku Penanggung Jawab Sentra Ternak Bantaeng.

Tidak hanya sebagai program THK Dompet Dhuafa bagi masyarakat Kabupaten Bantaeng saja, Sentra Ternak Bantaeng juga menerima pesanan sapi kurban dari daerah lain. Yusuf mengaku, menjelang idul adha dirinya beberapa kali bolak-balik ke Kota Makassar. Karena ada pesanan sapi kurban di sana. (Dompet Dhuafa/Muthohar)