Masih Ada Waktu Untuk Berkurban..

Ini Bukan Jalan-jalan Kakak.

Oleh: Boy Mareta

Jika diminta memilih, rasanya bahagia betul sambut hari raya bersama anak dan Istri. Terlebih tiga hari libur. Nuansa takbir beriring celoteh panjang dengan si bujang.

Tetiba keingat, saat para senior melewati hal-hal beginian. Mas Bambang misalkan, harus terbang ke Gaza yg penuh konflik saat itu dengan kondisi istri yang siap melahirkan anak ketiganya. Mas Shofa yang harus berbulan-bulan mengawal respon saat Tsunami besar Aceh waktu ituh. Dua cerita dari puluhan cerita para pejuang di rumah ini.

Pagi ini (10/9) bertolak dari Bandara Soekarno Hatta menuju Banjarmasin, saya mendapatkan sebuah misi untuk memastikan Hewan Kurban dipotong dengan sesuai syariah dimulai. Tidak membuat stress si hewan, dipotong secara lembut, dan dikuliti tanpa menggantung kepalanya. Jika semua tidak dilakukan, maka akan berdampak pada kualitas daging. Misal, jika Sapi dipotong dengan berontak, maka membuatnya stress. Saat dipotong dan dimakan, dagingnya akan mengeras. Jadi ndak enak dimakan. Belum kalau salah menggantung kambing setelah dipotong. Jika digantung kepalanya, darah akan mengalir ke badan. Maka, daging berpotensi jadi penyakit karena teraliri darah kotor. Hal-hal kecil yg jadi serius kami kawal. Semua terdata dalam buku panduan Mitra. Buku yang mengupas tata cara prosesi pemotongan.

Masih ada waktu, Kak. Berkurbanlah.

Info baru kemarin sore ada 8.000-an hewan kurban yg sudah diterima. Tidak sebanding, ada 90 titik dhuafa yg sudah masuk dalam radar Tebar hewan Kurban Dompet Dhuafa untuk disalurkan kurbannya. Setengahnya belum ada pekurban. Jadi sayang mimpi mereka gigit daging kambing tak terwujud. Berkurbanlah, Kak !!! (Dompet Dhuafa/BM)

#JelajahKurbanNusantara #EdisiBanjarmasin. Mau Berkurban

 

Cek kurban disini:
Kurban.dompetdhuafa.org