Melawan Asap: Edukasi Kesehatan untuk Masyarakat Palangkaraya Terus Bergulir

PALANGKARAYA- Hingga Selasa pagi (20/10) langit di Kota Palangkaraya masih menguning.  Langit yang menguning tersebut bukanlah pemandangan yang menyejukkan mata, melainkan bencana kabut asap yang melanda sejak tiga bulan terakhir ini.

Berbagai gangguan kesehatan pun mulai dirasakan warga di Kota Palangkaraya. Mulai dari tingginya angka ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) yang mulai menyerang kelompok rentan dalam hal ini anak-anak dan lansia, hingga berbagai keluhan kesehatan yang menyerang sistem pernapasan seperti sesak nafas, batuk, serta iritasi pada mata.

Guna meminimalisir dampak terburuk dari bencana kabut asap, Dompet Dhuafa pun turut berikhtiar membantu masyarakat melawan asap dengan mengupayakan berbagai macam bantuan di antaranya, edukasi dan penyuluhan kesehatan, distribusi masker, pendirian Safe House, dan juga layanan kesehatan melalui Pos Sehat.

Di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, melalui aktivitas Dongeng Melawan Asap, Dompet Dhuafa memberikan edukasi dan penyuluhan kesehatan terkait bahaya asap bagi kesehatan tubuh. Sekitar 100 anak-anak mendapatkan pemahaman tentang bahaya asap dan penggunaan masker.

“Edukasi lainnya yang diberikan yakni penyuluhan pola hidup bersih dan sehat, menghindari asap, dan mengajak anak untuk mencintai alam di masa yang akan datang,” ujar Maizar Helmi, Tim Relawan Dompet Dhuafa

Distribusi masker pun terus dilakukan Dompet Dhuafa untuk warga di Kabupaten Pulang Pisau, guna membantu warga meminimalisir gangguan kesehatan akibat bencana kabut asap.

“Membagikan masker itu penting, tapi lebih penting lagi menyampaikan edukasi betapa pentingnya bahaya asap dan mengajarkan cara menggunakan masker yang tepat,” papar Maizar.

Untuk pendirian Safe House, Humairoh Anahdi, Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa yang tengah bertugas menginformasikan, rencananya Safe House akan digulirkan di beberapa wilayah berdampak asap, di antaranya Desa Mentangin Hulu, Kecamatan Mentangai Kabupaten Kapuas, Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya, Desa Bukit Liti, Kecamatan Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau. 

Aktivitas Safe House sendiri yakni sebuah instalasi masyarakat yang menjadi tempat evakuasi jika pencemaran udara mencapai level bahaya. Instalasi ini bisa ditempatkan dilokasi umum atau masyarakat yang dilengkapi dengan air purifier, oksigen lengkap, air bersih dan alat komunikasi. Safe House harus tertutup dan cukup terlindung dari dampak asap secara maksimal.

“Instalasi ini sangat penting untuk mengurangi dampak buruk bagi ibu hamil, bayi, anak, manula dan orang dengan penyakit penyerta seperti TB, Asma, Pnemonia dan lain sebagainya,” ungkap Humairoh saat dihubungi.

Untuk pendirian Safe House sendiri, Dompet Dhuafa bersinergi dengan beberapa Puskesmas di masing-masing wilayah. Lebih lanjut ia menuturkan, Safe House sendiri didirikan berada dekat dengan Pos Sehat, dan tidak jauh dari pemukiman warga.

“Safe House tidak boleh jauh dari Pos Sehat, malah dalam hal ini Safe House direkomendasikan bersatu dengan Pos Sehat, agar warga lebih mudah mengakses jika ingin mendapatkan layanan kesehatan,” pungkasnya. (Dompet Dhuafa/uyang)