Menanamkan Nilai Bagi Anak dengan Dongeng

Foto: Salah satu aktivitas dongeng dari gelaran Roadshow Dongeng Ceria kerjasama Dompet Dhuafa Singgalang dengan Tim Dongeng Ceria Management (DCM) di salah satu sekolah di Sumatera Barat. (ist)

 

PADANG — “Bercerita dengan Cinta, Menanamkan Akhlak Mulia,” menjadi nilai yang ingin ditanamkan lewat agenda Roadshow Dongeng Ceria, tim Dompet Dhuafa Singgalang bekerjasama dengan Dongeng Ceria Management (DCM) asal Jakarta.

Sepanjang Senin (15/3) hingga Kamis (17/3), agenda ini sudah terlaksana dengan baik di sebelas sekolah di Sumatera Barat. Untuk Kota Payakumbuh, ada TK Adzkia, Madany Islamic Boarding School, SDN 1 Bukit Limbuku, dan SD Al Iffat. Sementara untuk kawasan Sijunjung dilaksanakan di SDIT Salam Cendikia, SDIT Kautsar ‘Ilmi, dan SDIT Ar-Rahman. Ratusan siswa dari sejumlah sekolah tersebut antusias mengikuti rangkaian cerita dari dongeng yang dibawakan.

Pada hari ketiga, Sambutan di Dharmasraya lebih meriah. Bekejasama dengan Andalas Cendikia, Dongeng ceria untuk murid TK se-Dharmasraya dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati, Amrizal Dt. Rajo Medan, dan dihadiri lebih dari 300 murid.

Untuk hari keempat, hingga Minggu (20/3) mendatang, aktivitas Dongeng Ceria akan berlangsung di Kota Padang. Kegiatan ini merupakan perpanjangan aktivitas Dongeng Ceria Menjemput Wakaf yang diadakan Dompet Dhuafa Singgalang pada bulan Januari lalu.

“Pelaksanaan Roadshow pada Januari lalu mendapat apreasi luar biasa oleh masyarakat Sumatera Barat. Acara ini tak hanya menghibur anak-anak, namun juga melatihnya untuk mau berbagi antar sesama. Jadi, semenjak usia dini, mereka diajarkan berbagi melalui infak yang digelar untuk pembangunan Rumah Yatim Seribu Pulau,” tutur Manager Fundraising Dompet Dhuafa Singgalang, Karsini, Kamis (18/3).

Pada Januari lalu, Dompet Dhuafa Singgalang mengundang langsung Direktur DCM, Iman Surahman, untuk roadshow dongeng di empat kota kawasan Sumatera Barat. Diantaranya Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, dan Bukittinggi, dipilih menjadi wilayah tujuannya. Namun dikehadiran kali ini Pendongeng lebih beragam, ada Kak Adi dan Kak Adip dengan ciri khas dan karakter masing-masing. Mereka menghibur para murid yang rata-rata berasal dari TK dan SD. Dalam dua hari perjalanan Roadshow, Tim Dongeng Dompet Dhuafa Singgalang, Kak Adi dan Kak Adip menghibur anak-anak di empat SD Kota Payakumbuh dan empat SD di Sijunjung.

“Di zaman sekarang, anak-anak Indonesia tumbuh dengan lagu-lagu orang dewasa, film-film dewasa. Itu semua lantaran minimnya acara-acara anak pada tayangan media elektronik seperti TV saat ini. Hal ini sangat menyedihkan dan memprihatinkan banyak orang tua atas masa depan anak-anaknya. Dengan alasan ini pulalah DCM berdiri. DCM ingin membangkitkan kembali budaya mendongeng yang pernah ada, agar anak-anak Indonesia juga dapat tumbuh dengan wajar sesuai dengan usia yang mereka miliki,” begitulah harapan Direktur DCM, Iman Surrahman.

Sangat besar antusias murid-murid dan para guru yang di datangi Kak Adi dan Kak Adip. Dongeng yang diberikan tak hanya sekedar hiburan bagi para peserta. Namun juga sarat akan nilai-nilai kehidupan sebagai teladan generasi penerus bangsa ini.

Anak-anak punya hak untuk bermain, bercanda dengan teman-temannya. Bahkan mendengarkan dongeng dari orang tuanya ataupun gurunya. Bahkan dengan mendongeng, akan membuat hubungan antara orang tua dengan si anak dan juga guru dengan muridnya akan semakin dekat.

Mendongeng mempunyai cara tersendiri agar si anak benar-benar merasa terhibur dan terinspirasi. Hiburan itu membekas, mendasar di bawah alam sadarnya. Sehingga didikan lewat dongeng tersebut akan berbekas sampai ia tua. Karena itu pula DCM berkeinginan agar para orang tua ataupun guru-guru dapat mendongeng dengan baik. (Dompet Dhuafa Singgalang/Nisa)