Menciptakan Generasi Peduli Budaya Nusantara, SMART E Adakan Olimpiade Humaniora

BOGOR– Bhinneka Tunggal Ika. Dahulu semboyan ini menjadi magnet bagi bangsa Indonesia untuk mencintai negerinya. Semboyan yang juga mengingatkan bahwa negara ini memiliki ribuan pulau, bahasa, serta budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Semboyan ini juga yang menjadi pengikat perbedaan-perbeaan di bumi pertiwi.

Namun, seiring perkembangan jaman dan masuknya kebudayaan asing, generasi muda saat ini seakan tercerabut dari budaya nenek moyangnya. Budaya asing yang masuk melalui teknologi ‘diasuh’ untuk menjadi budaya sendiri. Arus modernisasi dan globalisasi menggerus ketahanan dan pertahanan budaya Indonesia. Inilah yang menyebabkan generasi muda di Indonesia jauh dari nilai-nilai ke-Indonesia-an.

Atas dasar itulah Sekolah Akselerasi SMP-SMA SMART Ekselensia menyelenggarakan Olimpiade Humaniora Nusantara (OHARA) 2015. Melalui olimpiade ini diharapkan generasi muda Indonesia peduli pada ketahanan budaya nusantara sekaligus mengembangkan kebudayaan sebagai sokoguru peradaban dunia yang adil dan makmur di masa depan.

Wulan Apriliyani, Marketing Communication pendidikan Dompet Dhuafa, mengatakan tujuan diadakannya olimpiade ini untuk memasyarakatkan ilmu-ilmu humaniora terutama bagi siswa sekolah menengah. Selain itu juga memperkuat ketahanan budaya nusantara pada kader muda bangsa, mempererat jaringan pegiat ilmu humaniora, dan menjadi wahana pembentukan karakter siswa sekolah menengah melalui kompetisi-kompetisi Olimpiade Humaniora Nusantara (OHARA).

“Tema olimpiade ini adalah ’Kenali Budaya Cintai Indonesia’  mencerminkan seluruh rangkaian kegiatan dalam olimpiade ini yang mengajak kaum muda Indonesia untuk mengenali identitas kebangsaan Indonesia,“ tambah Wulan ketika ditemui dalam pembukaan acara tersebut, Selasa (27/10).

Terdapat enam lomba dalam olimpiade yang memperebutkan piala bergilir Menteri Pendidikan Nasional dan Gubernur Jawa Barat ini diantaranya adalah Lomba Lintas Nusantara (Lintara), Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Lomba Overa Van Jampang (OVJ), storry telling, Festival Kuliner Nusantara, dan Blogger Jurnalistik Indonesia (BJE). Dari semua lomba, BJE menjadi kategori baru dalam perlombaan tahun ini.

Olimpiade yang diikuti oleh lebih dari dua puluh sekolah dari seluruh Indonesia ini berlangsung selama dua hari, yaitu 27-28 Oktober 2015 di SMART Ekselensia, Parung, Bogor, Jawa Barat. Kalimantan Utara adalah perwakilan terjauh yang mengikuti olimpiade ini. (Dompet Dhuafa/Erni)