Menderita Hidrosefalus, Balita Ini Butuh Uluran Tangan Kita

BOGOR- Siapa yang tak prihatin melihat kondisi kesehatan putra bungsu pasangan Rolis dan Cucu ini. Kepalanya terlihat sangat besar melebihi ukuran normal bayi pada umumnya. Ksatria Mukjizat Illahi (6 bulan) didiagnosa menderita Hidrosefalus atau suatu keadaan dimana terjadi peningkatan pada volume cairan serebrospinal (cerebrospinal fluid/ CSF). Peningkatan volume ini disebabkan karena gangguan penyerapan atau produksi yang berlebihan.

Ksatria dibawa ke Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa oleh tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa pada 23 Maret 2015. Setelah mendapatkan penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Ksatria pun langsung masuk ke ruang rawat inap anak RST dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Cucu, ibunda Ksatria yang kami temui kala itu memaparkan bahwa keanehan yang dialami oleh putranya tersebut sudah terlihat sejak lahir.

“Sejak hamil saya memang rutin kontrol tapi cuma ke bidan terdekat saja. Pernah waktu itu adik menyarankan untuk melakukan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) tapi saya abaikan karena kelahiran 4 anak sebelumnya juga normal,” ucapnya.

Kendala dalam persalinan harus dialami Cucu akibat keabnormalan yang diderita oleh Ksatria. Cucu mengaku sulit melahirkan secara normal dan harus dirujuk ke rumah sakit oleh bidan yang menanganinya. Persalinan caesar pun akhirnya dijalani oleh Cucu dan didapatkan pasca lahir terdapat benjolan pada kepala putra bungsunya.

“Awalnya saya tidak diberitahu oleh keluarga, dan belum diperlihatkan wajah Ksatria mereka bilang doakan saja karena Ksatria harus dirujuk ke rumah sakit lain,” ucap Cucu.

Penanganan medis akan kondisi Ksatria saat itu pun harus terkendala dengan keterbatasan biaya dari pihak keluarga. Rolis sang suami yang berprofesi sebagai pembawa acara di event pernikahan pun hanya memiliki penghasilan ala kadarnya.

“Kalau ada yang hajatan ya dapet uang, tapi kalau enggak ya gak dapet, “ ujar Cucu.

Hari demi hari dijalani tanpa penanganan pasti, kepala Ksatria pun makin membesar. Cucu yang telah pasrah dengan kondisi tersebut mencoba ikhlas dengan kondisi kesehatan anaknya.

“Sejak lahir hingga saat ini saya tidak pernah berhenti menangis, kalau mau ketawa pun rasanya tidak tega. Sebetulnya saya ikhlas menerima cobaan apapun, tapi melihat Ksatria seperti itu ibu mana yang tega,” ungkap Cucu.

Beruntung berkat bantuan tokoh di kampungnya di Kota Garut, Jawa Barat akhirnya Ksatria mendapatkan bantuan dari tim LKC Dompet Dhuafa dan langsung dirujuk ke RST.

Tiga hari mendapatkan perawatan di ruang rawat inap anak RST, Ksatria pun mendapatkan perawatan atas luka dekubitus di kepalanya.

Besarnya massa yang terdapat pada kepala Ksatria membuat Cucu 2 hari terakhir sudah tidak kuat lagi menggendongnya. Akibatnya, Ksatria harus mengalami luka akibat tekanan kepalanya karena terus menerus terbaring di tempat tidur.

“Pada 26 Maret 2015, pasien telah kita rujuk ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk dilakukan CT Scan / MRI dan selanjutnya akan direncanakan operasi oleh dokter spesialis bedah syaraf disana,” ucap perawat ruang rawat inap anak RST.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bagian Administrasi Rujukan RST yang mendampingi perawatan Ksatria, hingga kini ia masih berada di salah satu rumah sakit di Jakarta.

“Ksatria masih menunggu jadwal operasi disana. Kabar terakhir jadwal dokter spesialis bedah syarafnya sudah full dan alat operasi yang dibutuhkan khusus untuk anak sedang kosong sehingga kami sekarang sedang mengusahakan Ksatria untuk dirujuk lagi ke rumah sakit lain agar dapat segera mendapatkan penanganan,” ungkap perawat rujukan. (tie)

Kami menggugah hati Anda untuk membantu kesembuhan Ksatria

Salurkan Donasi Anda melalui rekening di bawah ini:

Infak (BNI Syariah 0298535912)

 

Editor: Uyang