Mengidap TB, Tak Membuat Kakak Beradik Ini Menyerah untuk Sembuh

Putri Azijah (22) dan Tio Raditya (4) pasien LKC Dompet Dhuafa yang mengidap penyakit TB. (Foto: Dok LKC Dompet Dhuafa)

Tinggal bersama dengan penderita Tuberkulosis (TB) bagi mereka yang sehat, perlu menjaga kewaspadaan sejak dini. Selain menjaga kondisi badan agar tetap prima, juga diupayakan semaksimal mungkin terhindar dari percikan dahak dari si penderita yang menjadi penyebab kuman TB tersebut menyebar dan hinggap dalam tubuh.

Penyakit dengan jumlah penderita tertinggi di Indonesia serta banyak menelan korban jiwa ini juga dialami oleh dua bersaudara, Putri Azijah (22) dan Tio Raditya (4), kedua anak tersebut menderita TB. Karena tertular dari sang ibu, Neneng Rokayah(43) yang lebih dahulu divonis oleh dokter.

“Dulu mamah saya yang menderita penyakit paru, sekarang saya ma adik saya yang kedua,” ujar Putri lirih.

Namun Putri tidak menyesali apa yang telah menimpa dirinya, karena ia berkeyakinan bahwa penyakit yang diderita olehnya itu dapat disembuhkan, karena melihat dari perjuangan sang ibu yang kini berhasil pulih seperti sediakala. Menurutnya, asalkan ia dan adiknya berobat secara rutin dan menjaga kondisi badan. Keyakinan tersebut pula yang selalu diajarkan kepada adiknya yang bernasib sama dengan dirinya.

“Saya berobat baru berjalan dua bulan, tiap dua minggu sekali saya datang kemari” Terang Putri saat ditemui sedang menjalankan pengobatan di klinik Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa.

Bersama sang adik, Putri memang sengaja memilih LKC Dompet Dhuafa sebagai rujukan untuk menjalani perawatan medis, dikarenakan sebelumnya sang ibu juga mendapatkan perawatan medis di klinik yang memberikan pelayanan gratis bagi kaum dhuafa ini.

“Disini selain dilayani dengan ramah juga kita mendapatkan Susu sama telor tiap kali berobat” ujar Putri.

Karena mempunyai penyakit yang sama dengan yang pernah dialami oleh ibunya dahulu, Putri tidak begitu kaget ketika mendapati efek samping yang diakibatkan oleh obat yang dikonsumsinya

“Saya nggak kaget waktu buang air kecil saya berwarna merah, karena itu juga pernah dialami oleh mamah saya” kata gadis yang tinggal di Gang Tipung RT 01 RW 012, Kelurahan Bojong Sari Lama, Kecamatan Bojong Sari, Kota Depok.

Apapun akibat efek dari obat yang dikonsumsinya tidak membuat Putri berhenti untuk berobat, ia bertekad untuk menuntaskan pengobatan yang dijalaninya, apalagi setelah sembuh nanti banyak angan-angan yang sudah ia rancang dari sekarang.

“Saya kalau dah sembuh pengen kerja, biar bisa bantu orang tua, apalagi bapak cuman kerja buruh pembuat pabrik tas, mana mungkin cukup buat memenuhi kebutuhan kitaberlima” Tekad Putri (GM)

 

Editor  : Uyang