Mengintip Lebih Dekat Kegiatan Siswa SMART Ekselensia Indonesia Di Sore Hari (Bagian 1)

BOGOR – Delapan jam beraktivitas di sekolah, mungkin akan menjadi hal menjenuhkan bagi sebagian pelajar. Untuk mengatasinya, berbagai cara mereka lakukan. Layaknya tinggal di pondok pesantren, untuk alasan kedisiplinan, siswa-siswa sekolah SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa memiliki beberapa keterbatasan dibanding sekolah lain pada umumnya. Mereka tidak diperkenankan keluar dari area sekolah dan asrama, serta membawa alat komunikasi maupun alat elektronik lainnya.

Selain itu, keterbatasan waktu juga mereka rasakan. Masa belajar hingga sore hari, hanya mengizinkan para siswa berkegiatan lain beberapa jam saja. Setelah selesai melaksanakan jamaah ashar di masjid, barulah para siswa diperkenankan melakukan kegiatannya masing-masing hingga waktu maghrib menjelang.

Ingin tahu apa saja yang dilakukan siswa-siswa SMART di luar KBM? Berikut beberapa kegiatan yang berhasil didapati kala sore hari usai KBM. Di Kamis (12/12/2019) sore itu, tim jurnalis Dompet Dhuafa berkesempatan untuk berkunjung dan turut merasakan aktivitas di sana.

Shalat Berjamaah Di Masjid

Sebagai kaum muslim, tentu ritual ini adalah hal yang wajib dan tidak boleh ditinggalkan. Terlebih tinggal di asrama, bukan hanya diwajibkan shalat tepat waktu. Peraturan juga mengharuskan para siswa shalat secara berjamaah di masjid.

Setelahnya, para siswa dipandu oleh imam untuk melakukan wirid bersama. Meski bukan suatu yang wajib, namun hal tersebut dilakukan karena merupakan bagian dari rangkaian shalat. Menariknya lagi, petugas muadzin, imam dan khutbah singkat sudah terjadwalkan selama seminggu. Di sebelah kanan dinding masjid, terdapat tabel di papan putih bertuliskan jadwal petugas muadzin hingga khotib dari para siswa.

Bagi lulusan pesantren, hal tersebut tentu tidaklah asing. Memang, SMART Ekselensia ini hampir mirip dengan pesantren modern yang sering ditemui di Indonesia. Meski tidak menyatakan diri sebagai pondok pesantren. Namun sistem dan pola sekolah tersebut mirip dengan pondok pesantren. Bahkan siswa yang tidak tertib akan menerima sanksi. Saat itu terlihat beberapa siswa ditegur oleh pengurus, kemudian diberikan sanksi ringan.

Belajar

Delapan jam berada di area sekolah, ternyata tidak menyurutkan semangat siswa SMART untuk terus belajar. Meski hanya segelintir siswa saja, namun belajar di sela waktu bermain tetap mereka lakukan.

Alasannya mungkin beragam. Saat mendapatkan paparan dari guru, mereka belum memahami sepenuhnya, padahal bel selesainya jam pelajaran telah berbunyi. Sehingga terpaksa harus mencari penjelasan lain di luar kelas. Alasan lain karena tidak sempat mencatat seluruh materi. Sehingga mengaharuskan mereka meminjam catatan temannya untuk disalin ke bukunya. Terlihat saat itu beberapa siswa menyalin catatan dari sebuah lembaran kertas dan berusaha memahaminya.

Mengaji

Masih bagian dari rangkaian ritual shalat sebenarnya. Sebagian siswa menetap di dalam masjid usai para siswa lainnya keluar dari masjid. Yang mereka lakukan adalah membuka sebuah mushaf untuk kemudian dibaca. Ada juga yang bukan hanya membacanya, melainkan mentahsin bacaan yang sudah dikuasainya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)