Menjaga Kesehatan Saat dan Pasca Banjir

Hujan mengguyur dengan derasnya dirasakan hampir setiap hari beberapa waktu belakangan ini, bahkan pada beberapa wilayah tertentu menyebabkan terjadinya banjir dalam waktu yang lama. Biasanya ketika terjadi hujan dan banjir pada suatu propinsi atau daerah tertentu, akan disertai banyak munculnya penyakit-penyakit tertentu yang dapat menyebabkan terjadinya keadaan endemik dan meningkatnya kejadian kematian karena terlambatnya penyakit tersebut diobati.

Sehingga perlu diketahui dan dilaksanakan beberapa upaya pencegahan terkena penyakit di saat dan pasca banjir, diantaranya adalah pertama, makan dan minum yang cukup dan sehat. Rebuslah air minum hingga mendidih, pastikan air yang diminum memang layak untuk diminum. Pada kondisi banjir, kadang-kadang air kemasan lebih aman daripada air tanah.

Berilah ASI (air susu ibu) pada bayi hingga usia 2 tahun, pemberian susu formula sangatlah beresiko menimbulkan penyakit pada bayi terutama jika air untuk menyeduhnya tidak bersih. Pada anak usia lebih dari 1 tahun, susu UHT dalam kemasan kecil lebih aman dan praktis daripada susu bubuk. Makan makanan yang higienis dan bergiz serta menyehatkan. Hindari makanan yang tidak jelas proses masak dan pencucian alat masaknya.

Yang kedua, selalu perhatikan perlindungan dan kebersihan tubuh. Selalu  memakai alas8kaki, sepatu bot dan sarung tangan jika melintasi air banjir, sehingga tubuh kita terlindungi dari kemungkinan terluka atau terkena infeksi. Cuci kaki dengan air bersih dan sabun segera setelah terkena air banjir.Selalu biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mengolah makanan dan setelah buang air besar. Cuci tangan adalah usaha sederhana tetapi sangat bermanfaat untuk terhindar dari berbagai macam penyakit.

Dan ketiga, selalu memperhatikan kebersihan lingkungan. Sangat penting untuk menghindari kontak dan pencemaran oleh binatang sekitar (tikus,serangga, dan lain-lain). Upayakan agar rumah atau tempat penampungan harus memiliki ventilasi yang memadai. Dan sebaiknya, di tempat pengungsian, pengungsi yang sakit dipisahkan dengan pengungsi yang sehat agar tidak terjadi saling menularkan penyakit.

Terakhir, yang keempat adalah mengkonsumsi obat rutin tetap teratur dan segera konsultasi di fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila ada keluhan. Pada pasien yang menderita suatu penyakit kronis seperti kencing manis (diabebloglitus) dan tekanan darah tinggi (hipertensi), maka upayakan untuk selalu meminum obatnya secara rutin sesuai dengan anjuran dokternya, walaupun dalam situasi banjir dan mengungsi.

Apabila obat yang biasa diminum hilang atau tertinggal di rumah, segeralah untuk berkonsultasi di fasilitas layanan kesehatan terdekat agar dapat diberikan obatnya. Dan apabila ada keluhan sakit selama banjir dan mengungsi, segeralah berkonsultasi di fasilitas layanan kesehatan terdekat agar dapat ditangani dengan benar dan tepat.

Kemudian, ketika kondisi pasca banjir, biasanya selalu diiringi dengan membersihkan rumah. Kegiatan membersihkan rumah dilakukan baik secara sendiri atau bergotong-royong. Namun perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini ketika membersihkan rumah pasca banjir, yaitu pertama,harus dipastikan banjir sudah reda. Rumah dapat dibersihkan jika banjir sudah reda, artinya, tidak ada banjir susulan lainnya.Informasi mengenai kemungkinan ada atau tidaknya banjir susulan dapat ditanyakan pada pihak-pihak terkait, seperti Pemda dan istitusi terkait lainnya. Cara ini untuk mengantisipasi danmenghindari hal-hal yang tidak dinginkan.

Kedua, selalu pegunakan alat pengaman diri ketika membersihkan rumah. Alat pengaman yang dimaksud adalah sepatu boot, sarung tangan, dan masker haruslah digunakan. Alat-alat ini untuk melindungi dari kemungkinan serangan penyakit saat membersihkan rumah akibat banjir. Kemudian yang ketiga, jangan lupa untuk memadamkan listrik. Oleh karena dalam membersihkan rumah menggunakan air dalam jumlah banyak, sebaiknya benda-benda kelistrikan di dalam rumah dipadamkan. Jika perlu, sikring juga dimatikan. Sudahbukan rahasia umum lagi bahwa air dapat menghantarkan bahaya jika dinyalakan saat rumah dibersihkan menggunakan air.

Lalu yang keempat, maksimalkan udara masuk. Agar udara keluar dari dalam rumah dan udara bersih masuk, sebaiknya buka semua ventilasi udara, mulai dari jendela, pintu, dan ventilasi lainnya. Aliran udara dan sinar matahari yangmasuk akan mengurangi kadar kelembaban dalam rumah. Cara ini akan mencegah timbulnya jamur dan membuat udara lebih bersih.

Dan kelima, buanglah semua makanan yang terkena air banjir. Biasanya banjir membawa “oleh-oleh” berupa sampah yang berceceran. Bersihkan semua sampah tersebut dan makanan yang terkena air banjir karena dikhawatirkan terkontaminasi kuman-kuman penyakit.

Terakhir, yang keenam adalah keluarkan semua perabotan rumah. Agar pembersihan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, sebaiknya barang- barang perabotan rumah dikeluarkan terlebih dahulu. Selain itu, perabotan yang basah dapat dijemur sehingga bisa kering seperti semula. Setelah barang dikeluarkan, bersihkan lantai dari lumpur dengan menggunakan serokan karet.

Dengan upaya pencegahan yang dilakukan, semoga ketika saat dan pasca banjir tetap dalam kondisi sehat. (Dompet Dhuafa/dr. Yahmin Setiawan, MARS –Dirut Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa/Diolah dari berbagai sumber)

 

Editor: Uyang