Menyehatkan Warga Yogya lewat Program Pemberdayaan Kesehatan

KULON PROGO-Memberdayakan kaum dhuafa memang menjadi tugas yang sangat mulia. Namun, semua itu bukanlah pekerjaan mudah, tetapi pekerjaan dengan banyak tantangan serta harus berkesinambungan. Mengatasi segala macam problematika dalam kehidupan, memerlukan komitmen kuat. Segala upaya dan usaha terbaik harus dibutuhkan, agar kesulitan kaum dhuafa mampu teratasi.

Dalam bidang kesehatan, misalnya, problematika yang dirasakan amat pelik, ketika faktor biaya dalam pelayanan kesehatan menjadi penghalang utama masyarakat dhuafa untuk mendapat kesejahteraan dalam menikmati pelayanan kesehatan. Terlebih, masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah pelosok pedesaan, yang jauh dari akses pelayanan kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit.

Padahal komunitas kaum miskin tersebut rentan terhadap berbagai penyakit. Jumlah mereka banyak, tersebar di mana-mana, baik di gang-gang sempit di tengah kota hingga bertumpuk di pinggiran kota, maupun di pelosok-pelosok desa.

Kondisi problematika menyangkut kesehatan menjadi prioritas yang amat penting, melihat hal itu, Dompet Dhuafa sebagai lembaga zakat yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, salah satunya bidang kesehatan, berupaya keras membuat program-program pemberdayaan kesehatan masyarakat, melalui Pos Sehat, baik di perkotaan maupun di pelosok desa.

Pos sehat merupakan upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat miskin, terutama aktivitas promotif dan preventif. Melengkapi klinik Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, Pos Sehat bersama para kader sehat di masing-masing titik lokasi, dirancang khusus untuk menjemput bola sehingga sebagian besar didirikan di kantong-kantong kemiskinan, salah satunya di wilayah Yogyakarta.

“Jumlah Pos Sehat di wilayah Yogyakarta ada 3 Lokasi, 2 di Kulon Progo, 1 di Gunung Kidul. sedangkan Jumlah kader Pos Sehat ada 32 orang, 20 di Kulon Progo 12 di Gunung Kidul,” terang Bambang Edi Prasetyo, Manajer Pendayagunaan Dompet Dhuafa Jogja (DD Jogja).

Melalui pos sehat, Dompet Dhuafa bertekad menumbuhkan kesadaran masyarakat miskin terhadap permasalahan kesehatan yang mereka hadapi. Kesadaran yang telah tumbuh menjadi modal awal dalam membangun inisiatif masyarakat miskin untuk bersama-sama memecahkan masalahnya.

Pos Sehat Dompet Dhuafa dibentuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memaksimalkan keterlibatan masyarakat dan tidak berbayar. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan memperhatikan keselarasan antara pelayanan kesehatan yaitu preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Meski hadir sebagai layanan kesehatan cuma-cuma, namun layanan yang diberikan Pos Sehat ini setidaknya tak kalah dengan Puskesmas. Terlebih, Pos Sehat ini ditangani oleh tenaga medis yang berpengalaman yang tergabung dalam Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa.

Seperti Pos Sehat yang hadir di wilayah Yogyakarta, yang diberi nama Pos Sehat KITA Catur Dusun yang sudah berdiri 4 tahun ini. Dalam realisasinya, Pos Sehat yang berada di Dusun Jetis, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo ini, membuka praktik 2 hari dalam sepekan, Selasa dan Jumat, pukul 15.00 sore.

Dengan dibantu sebanyak 6 kader dalam beroperasi, Pos Sehat ini melayani kaum dhuafa yang ada di wilayah Catur Dusun yang terdiri dari Dusun Jetis, Kali Rejo Utara, Kali Rejo Selatan dan Kalinongko. Namun tak menutup kemungkinan masyarakat di seluruh Desa Pagerharjo dan sekitarnya, dengan melayani rata-rata sekitar 30 orang pasien dari sekitar 100 kepala keluarga yang sudah terdaftar menjadi membernya.

Ahmad Paryanto, Ketua Pos Sehat Kita, menuturkan, rata-rata pasien yang dilayani dari kalangan lanjut usia, anak-anak, dan dewasa. Menurutnya, para pasien datang dari beragam profesi, seperti buruh tani, tukang becak, tukang ojek, buruh bangunan, buruh cuci, yang berada dusun Jetis di Kulon Progo, dan desa-desa sekitarnya.

“Banyak keluhan pasien itu seperti sesak nafas, batuk, meriang, dan asam urat,” terang Ahmad.

Ahmad mengharapkan, dengan kehadiran Pos Sehat Dompet Dhuafa di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya seperti di wilayah Kulon Progo, Yogyakarta ini, mampu membantu mewujudkan masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap masalah kesehatan. (uyang/gie)