Meraih Berkah Bersama Ramadhan

 

Oleh: Ubaidillah

 

MERAIH BERKAH BERSAMA RAMADHAN

 

Masjid Raya Baiturrahman 

Ramadhan menjadi salah satu bulan yang dinanti oleh umat Islam. Bulan ini tidak hanya sebatas menahan makan dan minum, maupun hawa napsu, namun juga menjadi bulan untuk memperbanyak ibadah. Bulan puasa juga menyatukan seluruh suara umat Islam di belahan dunia mana pun. Karena umat Islam akan melakukan aktivitas yang sama.

Tradisi Meugang di Aceh

Tradisi di setiap daerah tentu berbeda. Karena saya di Aceh, tradisi ini sangat kental sekali. Sebelum masuk bulan puasa, di Aceh mempunyai tradisi meugang. Tradisi ini telah dilaksanakan turun-temurun. Tradisi ini merupakan acara makan daging. Pada dua hari sebelum puasa, di Aceh akan dijual daging sapi maupun lembu. Setiap keluarga akan membeli daging sapi dan lembu. Selain makan daging sapi dan lembu, juga terdapat makanan lain seperti lemang ketan, lemang labu maupun tape ketan. Dalam meugang ini, masyarakat Aceh akan bersilaturahmi ke kerabat terdekat. Silaturahmi ini dilakukan untuk mengeratkan hubungan satu sama lain, di saat silaturahmi ini akan dihidangkan makan besar tersebut. Siapa saja yang berkunjung ke rumah kerabat maupun tetangga, akan dihidangkan makanan mulai dari nasi, gulai daging, lemang ketan maupun tape ketan. Tidak ada istilah menolak, karena inilah kebersamaan.

Shalat Tarawih

Ibadah yang satu ini hanya ada di dalam bulan Ramadhan. Shalat tarawih dilaksanakan dengan 8 rakaat atau 20 rakaat, ditambah 3 rakaat witir. Shalat tarawih dilakukan secara berjamaah di seluruh masjid-masjid di seluruh dunia, setelah shalat Isya. Shalat tarawih yang dilaksanakan berjamaah lebih banyak pahalanya dibandingkan tidak berjamaah. Karena shalat tarawih pula umat Islam berada dalam satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Di masjid manapun, tiap malam akan berdengung aura yang sama. Sama-sama memancarkan doa ke tempat tertinggi. Bukankah aktivitas ini bisa membuat orang lain iri? Begitulah Islam mengajarkan kebersamaan, kedudukan yang sama (posisi shalat) dan tidak membedakan kaya maupun miskin kecuali iman dan takwa.

Tadarrus Al-Quran

Membaca al-Quran di bulan Ramadhan akan merupakan aktivitas yang mendapatkan tempat tertinggi. Al-Quran sendiri diturunkan di bulan Ramadhan (17 Ramadhan). Proses diturunkan al-Quran yang teramat rumit, ilmu pengetahuan yang terdapat dalam al-Quran, doa-doa yang didambakan di dalam al-Quran, obat dari segala penyakit ada di dalam al-Quran, menjadikan kitab ini sebagai landasan untuk kembali dikala susah.

Lailatul Qadar

Yakinlah, bahwa semua umat Islam mengajar malam seribu bulan ini. Malam Lailatul Qadar hanya ada di bulan Ramadhan. Malam di mana segala doa akan diterima tanpa penghalang. Malam penghapus dosa jika sempat bertemu dengannya dan memohon keampunan. Namun, tidak ada yang tahu kapan malam itu tiba. Islam hanya mengatakan Lailatul Qadar berada di malam-malam ganjil setelah dua puluh puasa. Siapa yang dapat merasakan malam ini? Dialah yang beruntung dan mendapat tempat terindah di sisi-Nya. Bukankah kita seharusnya berlomba mendapatkannya?

Malam Lailatul Qadar ini terdapat penjelasannya dalam al-Quran surat al-Qadr ayat 1-3 yang artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”

Sahur

Sahur tak lain merupakan “sarapan” di bulan Ramadhan. Sahur ditunaikan sebelum waktu subuh. Sahur dianjurkan karena sebagai penambah tenaga saat beraktivitas dari pagi sampai menjelang berbuka (petang). Dengan makan sahur puasa yang dijalani juga terasa lebih tenang dan nyaman.

Shalat Sunnah

Di bulan Ramadhan, shalat sunnah mendapatkan pahala lebih tinggi dibandingkan di bulan lainnya. Shalat sunnah yang dapat dilakukan antara lain shalat sebelum shalat wajib (rawatib), shalat dhuha (sebelum matahari sepenggalah), maupun shalat sunnah lain seperti shalat tahyatul masjid.

I’tikaf

Berdiam diri di dalam masjid juga mendapat pahala di bulan Ramadhan. Selama Ramadhan tak perlu terburu-buru meninggalkan masjid seusai shalat tarawih maupun shalat wajib. Bahkan, begitu sampai di dalam masjid, langsung niatkan I’tikaf maka pahalanya akan didapatkan kala itu juga sampai kita meninggalkan masjid.

Berbuka

Momen yang paling dinanti selama Ramadhan adalah berbuka bersama. Dalam berbuka dianjurkan untuk tidak menyantap makanan dengan rakus. Makanan berbuka seharusnya disesuaikan dengan porsi makan sedang karena setelah itu kita harus beribadah kembali, seperti tarawih dan tadarrus al-Quran. Berbuka dengan manis sangat dianjurkan seperti kurma dan lain-lain.

 

Tulisan ini sudah melalui proses editing dan tanpa mengurangi substansinya, disadur dari http://www.bairuindra.com/2015/06/meraih-berkah-bersama-ramadhan.html

 

22 tahun Dompet Dhuafa Tumbuh Bersama, mari bergandeng tangan wujudkan kemandirian”