Merenda Kebaikan di Tolikara

Tim relawan Dompet Dhuafa berfoto bersama masyarakat Tolikara Papua, usai mengisi kajian Islami dan pendistribusian bantuan. (Foto: Dompet Dhuafa)

Senyum kembali terukir dari masyarakat Tolikara Papua, ketika Dompet Dhuafa bersinergi dengan lembaga kemanusiaan lainnya datang memberikan berbagai macam bantuan, pasca penyerangan dan pengrusakan rumah, kios, serta masjid di Kompleks Koramil, Tolikara, Papua.

Berminggu-minggu warga muslim Tolikara terpaksa menjalani ibadah salat di rumah masing-masing, karena masih dibayangi ketakutan akan penyerangan yang terjadi pada Hari Raya Idul Fitri. Kini, warga muslim Tolikara bisa mulai tersenyum. Pembangunan Masjid Tolikara dimulai pertengahan Juli lalu.

Masjid dibangun di atas tanah seluas 10×12 meter, sebelah kantor koramil (depan asrama koramil), 50 meter dari lokasi kebakaran. Hingga pagi ini progres pembangunan berupa pondasi bawah, dinding 1 meter bata, dan dinding ke atasnya berupa papan. Masjid dibuat semi-permanen.

Dana pembangunan masjid sendiri, menggunakan bantuan awal dari Dompet Dhuafa dan sejumlah lembaga kemanusiaan lainnya. Saat ini ada 60 orang yang mengungsi di Wamena, sebagian lagi lebih memilih tinggal bersama saudara-saudara terdekatnya. Tak hanya itu, Dompet Dhuafa pun menyiapkan bantuan respon bagi pengungsi berupa pakaian ibadah, jilbab, school kit, al quran, dan bahan material pembangunan masjid. Bottom of Form

Kini, proses pembangunan kembali Masjid Tolikara saat ini hampir mendekati rampung dan tengah memasuki proses pemasangan atap. Masjid dibuat cukup sederhana dengan ukuran yang tidak terlalu besar juga tanpa menggunakan kubah. Hal ini bukan karena jumlah donasi yang terbatas. Namun lebih karena peraturan adat yang tidak membolehkan masjid lebih besar dan mewah daripada gereja.

“Kita maklum karena di sana kita minoritas. Ya kita mengikuti saja. Lebih baik dibangun daripada tidak sama sekali”, kata Sabeth Abinawa, Direktur Yayasan Pemberdayaan Dompet Dhuafa saat dihubungi via telepon pada Selasa (18/8).

Donasi yang terus mengalir untuk Tolikara tidak hanya berhenti pada pembangunan kembali masjid. Sejumlah rumah kios yang terbakar turut menjadi perhatian. Oleh karena itu Dompet Dhuafa berencana untuk melakukan pemulihan ekonomi di Tolikara bekerjasama dengan pemerintah setempat. Pembangunan masjid di luar Karubaga, Ibu Kota Tolikara pun masih diusulkan.

“Semoga Ummat Islam bisa segera beribadah dengan aman dan lancar”, harap Sabeth. (uyang,erni)

 

“22 tahun Dompet Dhuafa Tumbuh Bersama, mari bergandeng tangan wujudkan kemandirian”