Meriahkan Milad dan Ramadhan dengan Peduli Nasib Veteran

JAKARTA – Jasa pembela negara yang telah tiada mungkin hanya dapat dikenang, namun tidak begitu untuk menghargai jasa pejuang yang masih hidup. Salah satu penghargaan yang dapat dilakukan untuk menghargai jasa mereka adalah dengan peduli pada nasib veteran sekarang ini.

Tubuh yang dulunya kokoh dan tegap, kini menjadi tua renta, jalannya pun tak sekuat ketika mereka dengan berani mengusir musuh negara. Namun, rona kebahagiaan muncul dari para veteran dalam acara Aksi Peduli Veteran (Alive) yang digelar oleh Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa.

Pagi itu, sekitar 200 veteran dan janda veteran hadir dalam rangkaian acara yang diadakan Dompet Dhuafa di Gedung Wira Purusa Legiun Veteran Republik Indonesia, Duren Sawit, Jakarta. “Mereka semangat datang dari jauh untuk memeriksakan kesehatan mereka,” ungkap Muhammad Ridho, Direktur LKC Dompet Dhuafa.

Alive merupakan aksi kepedulian LKC Dompet Dhuafa terhadap kesehatan para pejuang perang. Di saat usia yang tidak muda lagi, banyak penyakit yang dapat bersarang di tubuh para pejuang. “Dengan itu Dompet Dhuafa bersinergi dengan lembaga lain untuk mensosialisasikan permasalahan kesehatan sekaligus melakukan pemeriksaan kesehatan,” ujar Ridho.

Dalam acara yang dilaksanakan pada Kamis (2/7) itu para veteran dapat memeriksakan kesehatannya ke dokter umum dan dokter gigi. Tak hanya itu, mereka pun dapat melakukan screening katarak jika terdapat keluhan pada mata mereka.

Ridho menjelaskan, Aksi Peduli Veteran yang bertajuk “Sehati Tumbuh Bersama” itu merupakan serangkaian program Ramadhan LKC Dompet Dhuafa. Kegiatan Ramadhan yang diadakan LKC Dompet Dhuafa di antaranya Paket Ramadhan Sehat LKC (Parsel), Seruan Anak Negeri(Seruni), dan Bina Lanjut Muallaf yg kesemuanya terkonsentrasi pada kesehatan masyarakat.

“Momentum Milad ke-22 Dompet Dhuafa yang jatuh di bulan Ramadhan ini dimanfaatkan untuk  menggelar penyuluhan kesehatan ke masyarakat-masyarakat guna membangun kepedulian mereka terhadap kesehatan sehingga dapat merealisasikan hidup sehat,” papar Ridho.

Umi mengaku senang dirinya dan kawan seperjuangannya mendapat perhatian dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya, selama ini veteran, terutama janda veteran kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. “Kalau ada acara ini kami jadi merasa sangat diperhatikan, mereka (janda veteran) itu kehilangan suami mereka saat sang suami pergi ke medan perang,” jelas Umi Darsih Sriyono.

Umi menjelaskan, tak sedikit dari para pejuang yang meregang nyawa di peperangan dan pulang dengan tubuh tak bernyawa. “Namun tak sedikit pula dari para pejuang yang tak kembali sehabis peperangan sehingga meninggalkan istri-istri mereka,” terang perempuan yang lahir pada 4 Maret 1936 itu. (Dompet Dhuafa/Gita)