Move On dalam Bekerja

Foto: Pemateri ‘Personal Mastery Training’, Jamil Azzaini saat menerima penghargaan dari keluarga besar Bank Nagari, seusai penyajian materi pada Minggu (21/2). (ist)

 

PADANG–Keluar dari zona nyaman dan mengambil alih kendali hidup, adalah tujuan akhir yang diharapkan mendorong peserta Training Sukses Mulia. Personal Mastery Training dengan judul ‘Training MOVE ON dalam Bekerja’ yang diadakan Kubik Training, Minggu (21/2) lalu, di Hotel Mercure Padang.

Berbekal pengalaman dan kiprah di dunia training dn pengembangan SDM selama 15 tahun, Kubik raining menawarkan solusi esensial untuk menghadapi tantangan dunia kerja. Dalam acara tersebut hadir sebagai pemateri adalah pembicara nasional sekaligus penulis buku Mega Best Seller dengan 9 karya buku fenomenal di Indonesia, Jamil Azzaini.

“Rumus kesuksesan dalam dunia kerja adalah sebagai berikut, expert x aset x etos. Maksudnya disini, dimana kunci dalam segala aktivitas yang kita lakukan dengan mengamati sejauh mana kemampuan kita atau kepakaran kita dalam posisi menghadapi pekerjaan (expert), dikalikan dengan sesuatu yang kita miliki sebagai nilai tambah (asset) dan energi positif yang kita miliki (etos),” tutur Jamil Azzaini, dalam materi motivasinya.

Kegiatan bertajuk Achievement Motivation ini dihadiri 40 peserta dan sesuai dengan sasaran training yakni pegawai atau staff perwakilan Bank Nagari dari seluruh kota dan kabupaten di Sumatera Barat. Selain itu juga dihadiri tamu undangan dari lembaga zakat Dompet Dhuafa Singgalang dan Baznas Padang.

“Materi yang disampaikan pak Jamil sangat menginspirasi untuk diterapkan di dunia kerja,” tutur perwakilan undangan dari Dompet Dhuafa Singgalang, Syukri Rahmat.

“Tujuan dan harapan utamanya ialah bagaimana mengedukasi para peserta agar menilik target tinggi dalam bekerja. Namun dapat menjalani dan meraihnya secara enjoy,” tutur Manajemen Kubik Training, Satriawan, S.Pd.

Tanpa disadari masih banyak dari kita yang belum menjadi tuan bagi diri sendiri. Seringkali apa yang dirasakan, dipikirkan, dan perilaku masih dipengaruhi faktor luar diri, baik oranglain, maupun kondisi. Saat seseorang menjadi budak bagi dirinya sendiri, banyak kerugian yang didapatkan. Tujuan yang ditetapkan tak tercapai, energi, dan waktu yang dimiliki terbuang sia-sia. Bahkan juga merugikan orang-orang di sekitarnya.

Pelatihan ini mengajak peserta untuk menyadari hal tersebut sekaligus juga dampaknya secara sadar untuk menjadi tuan bagi dirinya sendiri. Karena itu semua menjadi penentu yang melahirkan tanggung jawab tinggi atas peran-peran yang diambil,” pungkas Satriawan. (Dompet Dompet/Nisa)