Yudi Latif Soal DD Farm Banten: Bukan Sekedar Peternakan, Melainkan Wadah Investasi Pengetahuan

Yudi Latif kunjungi DD Farm di penghujung Ramadan 1445 H

SERANG, BANTEN — Tak menunggu lama, umat muslim akan segera merayakan Iduladha 1445 Hijriah. Merespons antusias masyarakat untuk berkurban, Dompet Dhuafa (DD) Farm—peternakan sekaligus program pemberdayaan ekonomi milik Dompet Dhuafa—hadir memasok hewan kurban seperti domba dan sapi. Pada Senin (8/4/2024), Anggota Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR), Yudi Latif, menilik persiapan DD Farm Banten dalam menyambut Program Tebar Hewan Kurban (THK) 1445 H.

Tak sendiri, turut hadir General Manager Pengembangan Cabang dan Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa, Bobby Manullang dan Pengawas Yayasan Sumber Daya Manusia Indonesia (SDMI), Yayat Supriatna, turut menemani Yudi Latif mengunjungi peternakan yang berlokasi di Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten itu.

Yudi Latif kunjungi DD Farm di penghujung Ramadan 1445 H
Anggota Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR), Yudi Latif dan Pengawas Yayasan Sumber Daya Manusia Indonesia (SDMI), Yayat Supriatna, mengunjungi DD Farm Banten di Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten pada Senin (8/4/2024).
Yudi Latif kunjungi DD Farm di penghujung Ramadan 1445 H
Penanggung Jawab DD Farm Banten, Agus Salim, memantau kandang untuk sambut THK Iduladha 1445 H.

Penanggung Jawab DD Farm Banten, Agus Salim, menyampaikan bahwa dalam kurun waktu lima bulan sebelum Hari Iduladha 1445 H, pihaknya telah menyiapkan ketersediaan hewan kurban. Pihaknya memiliki target hewan kurban sebanyak 1000 ekor kambing dan 36 sapi. Dengan menyasar daerah-daerah minim kurban, yaitu Kabupaten Serang, Lebak, Pandeglang, dan Tangerang.

Baca juga: Mandiri Setelah Tiga Tahun di Kandang DD Farm

Persiapan kali ini berbeda dengan tahun lalu. Plasma Gaya Baru menjadi andalan DD Farm tahun ini. Agus menjelaskan, plasma merupakan peternakan kecil yang hanya menyediakan kandang dan tenaga peternak. Plasma tersebar pada daerah Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang dengan total populasi hewan kurban sebanyak 250 ekor kambing.

Yudi Latif kunjungi DD Farm di penghujung Ramadan 1445 H
Agus Salim memperlihatkan salah satu pakan ternak, yaitu konsentrat yang mengandung ampas tahu, limbah singkong dan mineral kepada Yudi Latif dan Yayat Supriatna.
Yudi Latif kunjungi DD Farm di penghujung Ramadan 1445 H
Agus menjelaskan pakan rumput yang dipakai di kandang, yaitu rumput gajah, gama umami, biovitas dan pakchong.

Berbeda dengan plasma lainnya yang mengandalkan keuntungan dari hasil hewan ternak, DD Farm—sebagai peternakan inti—memilih untuk memberi upah layak kepada peternak plasma setiap bulannya. Tak ketinggalan, DD Farm Banten pun memberi edukasi terkait pengobatan hewan ternak sampai cara menjual hewan ternak. Dalam mengembangkannya, lanjut Agus, ia bekerja sama dengan dinas-dinas terkait, dokter hewan, dan konsultan sekaligus pendiri DD Farm, yaitu Tubagus Latif Haris.

“Kenapa dibilang gaya baru? Karena berbeda dengan plasma lainnya, di mana peternak menikmati hasilnya di akhir saat peternakannya membuahkan hasil. DD Farm memilih untuk memberi gaji rutin setiap bulannya kepada peternak plasma. Ada lima orang di setiap lokasi. Kalau hasilnya bagus, mereka juga mendapat keuntungan lebih. Tujuannya yaitu memberdayakan masyarakat dan membentuk peternak-peternak baru,” jelas Agus.

Baca juga: Implementasi Zakat Produktif, DD Farm Libatkan Peternak-Peternak Mikro di Madiun

Yudi Latif kunjungi DD Farm di penghujung Ramadan 1445 H
Situasi kandang sapi di Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten pada Senin (8/4/2024).
Yudi Latif kunjungi DD Farm di penghujung Ramadan 1445 H
Situasi kandang kambing di Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten pada Senin (8/4/2024).

Setelah berdiskusi mengenai perkembangan DD Farm Banten, Yudi Latif memberi tanggapan dan masukan untuk para pengurus yang terlibat. Yudi menyampaikan bahwa edukasi terkait peternakan modern tersebut dapat membuat para mustahik menjadi produktif. Setiap unit harus saling menjahit pengetahuan dan berbagi. Ia menyebutkan bahwa DD Farm tak dapat dilihat hanya sebagai peternakan, melainkan wadah penghimpun pengetahuan.

“Ini merupakan investasi pengetahuan. Di mana para mustahik menjadi produktif dan berdaya. Manfaatnya tak hanya bagi mustahik, tetapi untuk DD Farm sendiri. Setiap unit harus saling menjahit pengetahuannya masing-masing agar menjadi pengetahuan bersama. Kegagalan dan keberhasilan prosedur (peternakan) harus dicatat. Agar dapat menjadi pembelajaran di tempat lain,” pungkas Yudi. (Dompet Dhuafa)

Teks dan Foto: Hany Fatihah Ahmad
Penyunting: Dhika Prabowo