Pasien Psikiatri pun Butuh Uluran Kasih Sayang?

Mungkin sebagian besar dari kita pernah beranggapan, mereka para pasien psikiatri yang hidup di jalan layaknya manusia yang terbuang dan tak pernah dianggap. Baju compang-camping nan lusuh menjadi atribut setia yang dikenakan. Berjalan di sepanjang ruas jalan tanpa mengetahui arah tujuan yang pasti.

Tak ada keramahan yang didapatinya. Orang-orang disekitarnya menjauhinya karena bagi mereka, berinteraksi dengan para pasien psikiatri sangatlah berbahaya bahkan dapat mengancam keselamatan jiwa mereka, lantaran kondisi mental dan kejiwaan terganggu.

Namun, pemikiran tersebut tak berlaku bagi Tim Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Meski hambatan berupa cacian, makian, serta perlakuan cukup frontal dari para penderita psikiatri, Tim LPM Dompet Dhuafa tetap tegar dan semangat untuk terus menyisir jalan-jalan di wilayah Jabodetabek, menyampaikan amanah para donatur dalam memberikan bantuan bagi penderita psikiatri berupa pemenuhan kebutuhan seperti makan, minum dan pakaian yang layak, dengan harapan dapat mengangkat harkat martabat pasien psikiatri.

Seperti Rifai, salah satu relawan LPM Dompet Dhuafa yang sudah berkutat menjalani tugas mulia tersebut. Baginya, berinteraksi dan memberikan santunan berupa makanan kepada para penderita gangguan jiwa yang ditemuinya sangat jauh dari kesan buruk yang selama ini dipikirkan banyak orang. Hanya saja, kehidupan yang terkesan liar dan tidak terus pun menambah kesan jijik bagi Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) ini.

Meski demikian, Rifai berusaha untuk mengubah mindset itu secara perlahan, agar semakin banyak orang di luar sana yang turut membantu, memperhatikan nasib dari para penderita psikiatri ini.

“Saat membantu, kami tidak hanya sekadar memberikan makanan dan minum lalu pergi begitu saja. Kami juga mengajarkan bagaimana tata cara makan yang benar, dan mencoba mengajak berinteraksi, meskipun terkadang tak sesuai yang kami harapkan. Meski demikian, kami tetap semangat menjadi petugas pemberi makan para psikiatri ini,” ungkapnya.

Program Beri Makanan Psikiatri Jalanan yang dimulai Awal Januari 2014.  Setiap bulannya menyantuni sebanyak 20 penerima manfaat. Bantuan yang diberikan nasi dilengkapi lauk-pauk seperti ayam, telur, dan sayur mayur, serta sebotol air mineral kepada para ODMK di sekitar wilayah Jabodetabek. (Dompet Dhuafa/Uyang)