Peduli Kesehatan Sesama karena Sehat Milik Semua

Kegiatan Aksi Layanan Sehat (ALS) Dompet Dhuafa saat banjir Jakarta Februari 2015

Sebagian masyarakat yang hidup dalam keterbatasan ekonomi (dhuafa), kerap mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan. Ya, kesehatan memang sangat mahal bagi mereka yang bernasib kurang mampu dalam hal ekonomi, terlebih mereka yang berada di kawasan pedesaan terpencil.

Selain itu, minimnya informasi dan penyuluhan kesehatan di wilayah tersebut memungkinkan munculnya penyakit degeneratif yang lebih masif dan menyebarnya penyakit-penyakit menular di masyarakat.

Melihat permasalahan yang terjadi, Dompet Dhuafa, sebagai salah satu lembaga zakat yang bergerak lebih dari 20 tahun dalam bidang kemanusiaan ini berupaya melakukan aksi nyata dalam merealisasikan layanan kesehatan gratis bagi kaum dhuafa melalui jejaring kesehatan yang telah tersedia di antaranya klinik Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) berada di 9 titik lokasi antara lain, Aceh, Sumatra Selatan, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah, Banten, Jabodetabek, dan Papua, serta rumah sakit Rumah Sehat Terpadu (RST) yang berada di wilayah Parung, Bogor Jawa Barat.

Selain mendirikan klinik kesehatan dan rumah sakit, Dompet Dhuafa melalui divisi kesehatan pun gencar melakukan Aksi Layanan Sehat (ALS) atau pelayanan kuratif dasar yang bertujuan untuk menjangkau dan memberikan kemudahan akses bagi komunitas-komunitas dan masyarakat yang tinggal di wilayah kantong-kantong kemiskinan, dan jauh dari akses fasilitas kesehatan.

Menurut Restiningtyas Rahardyani, Tim Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa menuturkan, secara sederhana, program ALS mampu memfasilitasi jejaring kesehatan Dompet Dhuafa untuk dapat melihat trend penyakit yang tengah mewabah di suatu kawasan atau komunitas masyarakat.

“Dari data yang diperoleh, nantinya akan dianalisis lebih dalam oleh dokter yang bertugas melakukan kegiatan ALS. Data tersebut juga dapat digunakan sebagai informasi tambahan untuk memperkuat data dalam survey kesehatan kawasan,” ujarnya.

Lebih lanjut Resti menjelaskan, program ALS menjadi salah satu program kesehatan yang rutin dilaksanakan masing-masing cabang LKC Dompet Dhuafa setiap bulan sekali. Selain rutin dilaksanakan, program ALS ini juga merambah di wilayah-wilayah yang mengalami bencana alam.

“Jadi ketika bencana datang, Aksi Layanan Sehat (ALS) menjadi bagian dari program SIGAB (Siaga Bencana) program kesehatan khusus kebencanaan Dompet Dhuafa,” terangnya.

Adapun pemeriksaan medis dalam setiap kegiatan program ALS meliputi, tensi darah, menimbang berat badan, cek gula darah, asam urat, dan periksa kesehatan mata. Selain menggelar pemeriksaan medis gratis, penyuluhan kesehatan juga digelar dengan mengusung tema yang sesuai dengan kondisi komunitas dan masyarakat di kawasan tersebut.

Resti menuturkan, dalam melakukan Aksi Layanan Sehat, Dompet Dhuafa bersinergi dengan beberapa tim medis dan kesehatan lainnya baik dari Puskesmas, hingga mahasiswa kedokteran di berbagai Universitas. Terlebih ketika tengah menghadapi bencana, bantuan dari berbagai relawan khususnya tim medis sangat dibutuhkan dalam upaya mempermudah Aksi Layanan Sehat ini.

Beberapa metode pun diterapkan dalam menjalani Aksi Layanan Sehat ini di antaranya metode home visit, yakni dengan menggelar penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan dengan mengunjungi rumah-rumah warga, juga dengan mengunjungi posko-posko pengungsian bila kegiatan ALS digelar dalam kawasan berdampak bencana.

“Kita kondisikan sesuai dengan keadaan di lapangan. Misalnya saat melakukan ALS di wilayah bencana banjir, biasanya masih banyak warga yang bertahan di rumah, makanya kita gunakan metode home visit,” jelasnya.

Sejak bergulir tahun 2001, program ALS telah melakukan aksi nyata penyuluhan dan pelayanan kesehatan di berbagai wilayah yang pernah mengalami bencana alam di antaranya, banjir Jakarta, Bandung, Pandeglang, tsunami Aceh, Erupsi Gunung Merapi, Sinabung, Longsor Wasior, Banjarnegara Jawa Tengah, dan lain sebagainya. (uyang)