MALANG, JAWA TIMUR — Bekerja sama dengan Ponpes Fathussalam, Dompet Dhuafa Jawa Timur menggelar kegiatan Pesantren Lansia angkatan kedua pada Jumat—Minggu (22—24/9/2023). Pesantren Lansia bertajuk “Lansia Sehat, Lansia Hebat” ini diselenggarakan di Bumi Maringi Peni, Pujon, Malang.
Acara yang diikuti oleh 15 peserta yang berasal dari Jabodetabek, Surabaya, dan Malang ini berhasil membuat para lansia senang dan gembira. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah konten acara Pesantren Lansia yang menarik. Seperti berkebun, berjalan-jalan, membuat olahan makanan, serta materi yang berkaitan dengan lanjut usia.
Iswadji, salah satu peserta mengatakan bahwa “Acaranya seru, menyenangkan, dan kalau bisa dilaksanakan lebih lama lagi.”
Baca juga: Pesantren Gemilang, Rangkul Donatur Usia Lanjut Menuju Kebermanfaatan Hidup
Sementara itu, AS Mayangsari selaku Trainer dan Motivator yang mengisi acara tersebut menyampaikan bahwa para peserta mempunyai antusias yang luar biasa, mengikuti acara dengan sangat semangat, mencatat, bahkan ada yang menangis terharu.
Sebelumnya, Pesantren Lansia angkatan pertama juga dilaksanakan di Kawasan Mandiri dan Berdaya, Bumi Maringi Peni, Pujon, Kabupaten Malang. Di lahan seluas 3.3 hektare yang sejuk, dikelilingi gunung, dan pemandangan indah itu, para peserta makin betah dan nyaman berlama-lama. Sebab, mereka tak hanya merasakan kesejukan dan keindahan alam, tetapi juga diajak untuk mengingat dan mentaddaburi ciptaan Allah Swt.
Acara ini dibuka langsung oleh Direktur Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti dan Pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Timur, Kholid Abdillah. Kholid menyampaikan, melalui Pesantren Lansia, Dompet Dhuafa berupaya berkhidmat pada lansia dan mewujudkan mimpi almarhumah Ibu Maringi Peni, istri dari Inisiator dan Pendiri Dompet Dhuafa, Parni Hadi dalam menghadirkan perhatian melalui suatu tempat dan wadah kepedulian bagi para lansia.
“Kami sadar, saat kami peduli pada lansia itu sama dengan kami berbagi pada orang tua. Orang tua kami dalam perjalanan ke sini effort-nya luar biasa. Ini bukan perjuangan yang mudah. Pesantren Lansia merupakan cara kami menghormati orang tua yang sudah sepuh. Insyaallah acaranya santai. Digelar karena ketika usia sudah masuk senja, fungsi organ cenderung berkurang tiap tahunnya dan waktunya lebih cenderung sepi. Pun sesama orang tua jika berkumpul bersama, cenderung akan connect,” ucap Kholid. (Dompet Dhuafa/Jawa Timur)