Foto: Radinal/Dompet Dhuafa
JAKARTA—Mencetak sebuah generasi yang unggul sejatinya bermula dari mendidik anak-anak. Kepedulian terhadap pendidikan anak sejak dini merupakan investasi berharga demi kemajuan bangsa.
Namun sayang, hampir 30.000 desa di Indonesia tidak memiliki sekolah pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sebanyak 15.000 diantaranya sangat membutuhkan PAUD.
Berdasarkan fakta tersebut, Dompet Dhuafa dan Komunitas Menara menjalin kerja sama untuk kepedulian pendidikan anak usia dini. Hal ini diwujudkan dengan menggulirkan program “1000 PAUD untuk Indonesia”.
“Program ini difokuskan untuk masyarakat yang kurang mampu dengan harapan bisa memutus rantai keterbelakangan, lemahnya karakter, dan kemiskinan ilmu serta materi,” ujar Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Yuli Pujihardi saat peluncuran program, Senin (21/7) di Jakarta.
Lebih lanjut Yuli menuturkan, program “1000 PAUD untuk Indonesia” adalah ikhtiar menanamkan karakter luhur, jujur, bersungguh-sungguh, percaya diri, dan anti korupsi serta perilaku baik lainnya kepada anak-anak usia 4-6 tahun.
Melalui program ini pula, Dompet Dhuafa dan Komunitas Menara mengajak masyarakat untuk turut bergabung bersama untuk kemajuan pendidikan anak usia dini. Dengan semakin banyak PAUD yang ada, harapannya Indonesia memiliki ribuan anak didik yang berkarakter baik untuk membangun bangsa ini.
Ahmad Fuadi, penggagas Komunitas Menara, menuturkan Komunitas Menara merupakan yayasan sosial untuk membantu pendidikan anak usia dini, khususnya masyarakat yang kurang mampu.
“Komunitas Menara berawal dari ide saya dan istri Danya Dewanti untuk melaksanakan nilai-nilai dalam novel Negeri 5 Menara dalam gerakan sosial yang nyata,” kata Fuadi.
Fuadi menuturkan, kepedulian terhadap anak-anak penting lantaran usia tersebut adalah masa yang tepat untuk menanamkan karakter terbaik. Fuadi pun berharap bergulirnya program ini dapat mengajak masyarakat umum untuk terlibat. (gie)