Pelatihan Guru Sekolah Literasi Indonesia Makmal Pendidikan

Pogram Pelatihan untuk mewujudkan Sekolah Literasi Indonesia dilaksanakan di beberapa titik di wilayah Indonesia, diantaranya dilaksanakan di MI Alhusna Kota Tangerang  dan MI Muhammadiyah 2 Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan analisis kebutuhan pelatihan di setiap sekolah menggunakan instrument yang dimiliki  Makmal pendidikan.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, dua sekolah ini sama-sama membutuhkan pelatihan berkaitan tentang RPP dan Pembelajaran aktif. maka diutus masing-masing dua orang trainer makmal pendidikan untuk mengisi pelatihan tersebut.

Materi pertama tentang Rencana Pembelajaran. Materi ini merupakan kebutuhan mendasar bagi seorang guru, karena seyogyanya seorang guru memiliki kewajiban untuk merencanakan pembelajarannya. Namun pada kenyataannya perencanaan ini menjadi sesuatu yang sifatnya hanya administratif belaka, sehingga hilang ruh perencanaan itu sendiri. Makmal pendidikan mengajak guru untuk merencanakan pembelajarannya agar tercipta pembelajaran yang baik.

Demikian juga dengan materi Pembelajaran Aktif atau yang lebih di kenal dengan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektive dan Menyenangkan). Pelatihan ini mengajak kepada guru-guru untuk melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa,  berbasis otak, dan melibatkan semua indra siswa.

Pelatihan di MI Alhusna Kota Tangerang berlangsung selama dua hari, di hadiri oleh 5 sekolah dengan jumlah peserta 80 orang di Ruang Kelas MI Al-Husna kemudian dilanjutkan dengan proses implementasi dan supervisi ditindaklanjuti dengan coaching dan modelling yang dilakukan dua hari setelah pelatihan, oleh dua trainer makmal yakni Asep Ihsanudin dan Abdul Kodir.

Sementara trainer makmal yang dikirim ke MI Muhammadiyah 2 Kota Bandung adalah Agung Pardini dan M. Shirli Gumilang, pelatihan berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh sekitar 50 peserta kemudian dilanjutkan implementasi dan supervisi bersama kepala sekolah, dilaksanakan di Ruang kelas MI Muhammadiyah 2 Kota Bandung.

Pelaksanaan impelementasi hasil pelatihan ini dilakukan oleh guru sekolah dampingan yang disupervisi oleh konsultan makmal dan kepala sekolah dilanjutkan dengan proses feedback hingga modelling oleh konsultan serta coaching agar permasalahan di kelas dapat teratasi dan guru bersangkutan semakin berkomitmen untuk menjadi lebih baik. Di sisi lain  komitmen kepala sekolah untuk melakukan proses supervisi guna meningkatkan kualitas guru di sekolahnya juga meningkat. Sehingga Sekolah Literasi Indonesia yang digagas oleh makmal pendidikan bisa terwujud melalui ruang-ruang kelas. (Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa/Asep)

 

Editor: Uyang