Oleh: Zulfikar
Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa melimpah, ini adalah anugrah dari sang pencipta yang patut kita syukuri. Tidak sulit rasanya menggiring negeri ini menjadi negeri yang maju dengan jaminan terwujudnya masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera. Tapi kenyataaanya apa ? yang ada sekarang berbanding terbalik dengan apa yang seharusnya terjadi. Begitu banyak pekerjaan rumah yang mesti kita selesaikan bersama. Kalau berbicara mengenai permasalahan di Indonesia tidak ada habisnya begitu kompleks.
Ada apa dengan negeri ini? negeri yang katanya memiliki tanah yang subur, negeri yang katanya memiliki hutan tropis terbesar, negeri yang katanya memiliki lautan yang luas, negeri yang katanya memiliki tempat wisata yang begitu luar biasa indahnya serta negeri yang katanya penghasil tambang terbesar di dunia sebut saja emas, gas alam, dan batu bara. Bagaimana tidak, bayangkan saja negeri yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini sudah bisa dikatakan paket lengkap.
Sejauh mana orang-orang yang berada dideretan pemerintahan sudah membuat sebuah peraturan dan kebijakan yang tepat. Seperti yang kita rasakan malah cenderung memihak untuk kepentingan asing. Tapi pertanyaan seperti ini sulit untuk dielakkan, bisa-bisanya bangsa asing secara leluasa dan terang-terangan mengkerut sumber daya alam yang kita miliki. Dengan sumber daya manusia yang kita punya, boleh dikata hanya segelintir yang mempunyai kemampuan memanage dengan benar. Perlu ada perbaikan dari segi pendidikan, sehingga tercipta sumber daya manusia unggulan. Apa kita harus puas hanya sebagai penonton, sudah saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Cukup prihatin dengan besarnya jumlah pengangguran di Indonesia, terutama dari kalangan generasi muda. Banyaknya jumlah pengangguran ini tak lepas dari paradigma berpikir (mindset) generasi muda yang sejak kecil menanamkan pola pikir yang sama rata-rata ingin menjadi pegawai, polisi, dokter, dan sejenisnya .Sementara ketersediaan lapangan kerja di sektor formal sangat terbatas. Tidak ada yang salah dengan profesi-profesi yang mulia ini tapi sangat disayangkan, mengingat kemampuan dan kreativitas generasi muda saat ini sangat tinggi dan memiliki potensi, talenta serta kapasitas yang sangat memadai untukdikembangkan.
Menurut David McClelland, untuk menjadi negara maju dan makmur, minimal jumlah wirausaha yang dibutuhkan adalah 2% dari total jumlah penduduk. Melihat dari total 250 juta lebih penduduk Indonesia, sampai sekarang Indonesia baru berhasil mencetak 0,18% entrepreneur.
Sekarang sudah banyak dukungan dari lembaga-lembaga terkait untuk mencetak lebih banyak lagi pengusaha baik itu di lingkungan pendidikan, institusi maupun pemerintahan. Di bangku sekolah kita kenal sekolah kejuruan dimana siswa dapat memilih sendiri bidang yang dia sukai yang nantinya dapat dijadikan sebuah keahlian. Lanjut ke perguruan tinggi, untuk sekarang tidak sulit kita jumpai perguruan tinggi yang sengaja didirikan sebagai wadah untuk menampung orang-orang yang memang serius dalam dunia bisnis sebagai contoh Sekolah Bisnis Umar Usman ini adalah wujud nyata kepedulian #Dompet Dhuafa. Pemerintahjuga tidak tutup mata, dengan adanya koordinasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang siap memberdayakan UKM yang ada di seluruh Indonesia dengan menyediakan permodalan. Bahkan lembaga pemasyarakatan dan pemusatan rehabilitas juga tidak mau kalah, selama berada di dalam mereka dibekali keterampilan agar mereka menjadi mandiri. Semua sadar betul bahwa generasi muda adalah tongkat estafet yang akan membuka gerbang menuju Indonesia Emas.
Kedepannya tidak ada lagi yang kita jumpai masyarakat Indonesia yang kesulitan mengenyam pendidikan, tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan. Semua terbebas dari kemiskinan agar ketimpangan di lingkungan sosial tidak terjadi lagi. Dan akhirnya pemberitaan di elektronik, media cetak ataupun di media online seperti di blog yang muncul hanya satu yaitu INDONESIA EMAS
Reviewed by: Dian Mulyadi
Tulisan ini sudah melalui proses editing tanpa mengurangi substansinya, disadur dari: http://zulfikar165.blogdetik.com/pemanfaatan-sumber-daya-alam-dan-wirausaha-gerbang-menuju-indonesia-emas/