Pemenang Lomba Video Kreatif Dompet Dhuafa Ini Bahagia Bisa Jalani Umroh

Asrarti (54) bersama putra bungsunya Muhammad Anan Ardiansyah (23)

Air mata yang mengalir deras di pipi perempuan paruh baya itu seolah menjadi pertanda bahwa keharuan tengah menghampiri dirinya. Namun bukan kesedihan yang dialami, melainkan rasa penuh bahagia dan syukur begitu mendalam ketika dirinya mampu menginjakkan kaki ke Tanah Suci. Ya, kira-kira hal tersebutlah yang kini dirasakan Asrarti (54), seorang ibu asal Wonosobo, Jawa Tengah, yang juga merupakan perwakilan Pemenang Utama Lomba Video Kreatif Dompet Dhuafa 2014 ini ketika menerima hadiah utama perjalanan ibadah umroh.

“Alhamdulillah, saya sudah tidak mampu berkata-kata lagi ketika saya yang dipilih untuk melakukan ibadah umroh. Saya merasa Allah memberikan kemudahan buat saya,” ujarnya menitihkan air mata.

Lomba video kreatif yang diadakan Dompet Dhuafa tahun lalu itu menetapkan Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, sebuah komunitas yang berkiprah dalam bidang seni film, sebagai pemenang utama, dalam lomba video kreatif yang mengusung tema Terima Kasih Ibu. Video berjudul ‘Biyung’ ini berhasil memikat hati para juri dan menjadi video terbaik.

“Saya punya kenalan sama komunitas CLC, ndak taunya saya malah ditawari perjalanan ibadah umroh sama mereka. Kenalan saya itu tahu sekali saya memang dari dulu pengen banget umroh. Alhamdulillah ditawarkan ke saya,” ucapnya penuh haru.

Tidak mudah bagi ibu yang sehari-hari berprofesi guru SD ini untuk bisa menjalani ibadah umroh. Biaya perjalanan umroh yang dirasanya sangatlah tinggi membuatnya sempat mengurungkan niat mulianya itu. Bagi Rarti, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini, uang tabungan yang sudah dipersiapkannya sejak lama, harus diikhlaskannya untuk membiayai pendidikan ke 3 orang anaknya.

“Anak saya yang pertama dan kedua sudah berumahtangga. Yang paling terakhir ini sekarang masih skripsi. Demi anak-anak, apapun akan saya usahakan,” ujarnya lirih.

Melihat ketulusan dan perjuangan sang ibu demi pendidikan, membuat sang anak Muhammad Anan Ardiansyah (23), merasa sangat terharu. Anan demikian ia akrab disapa, tengah menyelesaikan skripsi di Universitas Negeri Yogya (UNY). Dengan semangat belajarnya, ia akan terus berusaha menjadi anak yang mampu membahagiakan kedua orangtuanya.

“Saya benar-benar terharu lihat perjuangan ibu. Makanya saya ikhlaskan ibu pergi ke Mekah supaya terus doakan untuk bisa lulus dan cepat cari kerja,” pungkas mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi ini. (uyang)