Pemimpin dengan Jiwa dan Mental Terbaik

BOGOR — Sebanyak 48 mahasiswa Penerima Manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa, berkumpul di Teater Dzikir, RS Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, Sabtu (1/10). Mereka menghadiri Strategic Leadership Training (SLT) yang salah satu pematerinya adalah Yudi Latif, Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan.

Pada sesi tersebut, dipaparkan kondisi mentalitas bangsa bahwasanya warisan paling buruk di zaman kolonial bukan seberapa banyak harta dan jiwa yang melayang, melainkan warisan paling buruk adalah warisan mentalitas. Terlahir adalah mental sebagai bangsa terjajah. Dari kondisi inilah beragam tokoh nasional memfokuskan diri kepada pembenahan mentalitas bangsa.

Peserta training menyadari dan memahami pentingnya mentalitas personal yang dibangun untuk dapat memperkuat mentalitas kolektif yang berdampak pada penguatan SDM negara. Sehingga, saat generasi aktivis ini menjadi pemegang kepemimpinan bangsa, mereka tak hanya melaksanakan tugas semata. Tetapi juga menjadi pemimpin dengan mental yang baik.

“Pemimpin bukan hanya orang yang pride dalam pemikiran. Tetapi juga yang kuat jiwa dan mental untuk tahan terhadap iming-iming,” tutur Yudi Latief.

Kegiatan SLT ini memberikan suatu cara efektif dalam memberikan pemahaman menyeluruh kepada para peserta. “Tidak hanya pengetahuan dan pemahaman secara teoritik. Tetapi para peserta juga akan diberikan pengalaman mengenai praktik perubahan sosial yang telah berdampak luas,” pungkas Dimas, Ketua SLT 2016. (Dompet Dhuafa/Arif A/Taufan YN)