Pemulihan Pascabencana, Dompet Dhuafa Gulirkan Program ?Petani Sinabung Bangkit?

KARO-Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menggulirkan program pemulihan pascabencana untuk para petani korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Program pemulihan ekonomi komunitas tersebut bertajuk “Petani Sinabung Bangkit”.

Sebanyak 55 kepala keluarga akan menjadi penerima manfaat. Mereka akan dibagi menjadi lima kelompok untuk menggarap tanah sewaan seluas 15 hektar di Desa Gong Pinto, Kecamatan Naman Terang, Karo. Komoditas pertanian yang digarap adalah jenis hortikultura seperti sayuran kubis dan kol.

“Bantuan termasuk modal usaha pertanian seperti pematangan lahan, bibit, pupuk, air,
dan pendukung lainnya. Jumlah mitra dan luasan lahan dampingan program dapat memungkinkan bertambah sesuai dengan perkembangan hasil di lapangan,” ungkap General Manager Program Ekonomi Dompet Dhuafa, Tendy Satrio saat peluncuran program pada Kamis, (22/5) di Desa Gong Pinto, Karo.

Pendekatan program yang dilakukan, jelas Tendy, adalah dengan memadukan konsep community development atau pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan pengelolaan usaha tani secara komunal dengan melakukan konsolidasi sumberdaya usaha yakni lahan, input, pengelolaan, hingga pasar.

“Secara substansial, tujuan program adalah untuk untuk mengembalikan pendapatan usaha tani sebagai sumber ekonomi komunitas dengan target akan memberikan pendapatan Rp 790.000 per bulan per petani,” jelas Tendy.

Dengan begitu, hadirnya program diharapkan dapat memulihkan dan meningkatkan kembali aktivitas perekonomian yang sempat terhenti. Pasalnya, selain menghancurkan rumah, erupsi Sinabung juga merusak ribuan hektar lahan pertanian warga.

Program ini bergulir setelah tim ekonomi Dompet Dhuafa melakukan survei di lapangan. Berdasarkan hasil survei, sebagian lahan yang ada memerlukan sekitar satu tahun untuk dapat ditanami kembali. Ditambah lagi, warga tidak lagi memiliki modal.

Jauh sebelum program pemulihan pascabencana bergulir, sejak November 2013 Dompet Dhuafa telah melakukan respon tanggap darurat erupsi Sinabung. Berbagai aktivitas dilakukan seperti evakuasi, aktivitas dapur umum dan trauma healing khususnya untuk anak-anak di tenda-tenda pengungsian. (gie)