Perguruan Islam Al Syukro Universal Buka Sekolah Menengah Atas

TANGRERANG SELATAN — Perguruan Islam Al-Syukro Universal membuka unit pendidikan baru di jenjang pendidikan tingkat menengah, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA). Sama seperti jenjang-jenjang pendidikan sebelumnya, sekolah ini diberi nama SMA Islam Al-Syukro Universal, sesuai dengan nama yayasan. SMA Islam Al-Syukro Universal secara resmi diluncurkan pada 18 November 2019 di halaman utama perguruan tersebut.

Peresmian SMA Al-Syukro Universal ditandai dengan pemotongan pita oleh Ibu Dra. Hj. Buli Oskar Surjaatmadja yang merupakan keluarga wakif. Kemudian dilanjut dengan simbolis pelepasan sepasang burung merpati dan penandatanganan deklarasi pesersmian SMA Islam Al-Syukro Universal.

Pembukaan jenjang pendidikan SMA ini merupakan bukti ikhtiar keluarga Oskar dan Dompet Dhuafa dalam memujudkan Al-Syukro Universal sebagai pusat pendidikan Islam terkemuka dari jenjang TK hingga perguruan tinggi. Cita-cita tersebut telah dituangkan dalam dokumen-dokumen Yayasan Wakaf Daar Asykaril Ibaad (YAWADA’I) sebagai mimpi masa depan keluarga Oskar.

Di tahun 2010, Dompet Dhuafa ditunjuk oleh keluarga Oskar untuk mengelola tanah seluas 2,8 hektar beserta bangunan-bangunan pendidikan sebagai wakaf dari keluarga Oskar. Saat itu keluarga Oskar menyampaikan harapannya bahwa di kawasan ini ke depannya dapat menjadi sebuah perguruan Islam yang kompleks mulai dari taman kanak-kanak hingga kampus perguruan tinggi.

“Tahun 2010 lalu tanggal 2 November, kami (Dompet Dhuafa) menerima wakaf ini dari Ibu Oskar dan meminta kami agar kawasan pendidikan Al-Syukro Universal ini dikelola dengan baik dan dikembangkan. Dan hari ini adalah salah satu bukti Dompet Dhuafa sedikit demi sedikit memenuhi harapan tersebut, yaitu dengan membuka jenjang baru yaitu tingkat SMA. Rencana pengembangan kami ini akan terus berlanjut untuk jenjang selanjutnya yaitu Perguruan Tinggi Al-Syukro Universal”, terang Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi saat memberikan sambutan.

Harapan yang disampaikan Ibu Oskar sangat sejalan dengan Dompet Dhuafa. Yaitu ingin melahirkan siswa-siswa yang berkelas yang dapat menjadikan Indonesia lebih maju. Siti Umroh, komite pembentukan SMA Islam AL-Syukro menyebutkan saat ini sudah dibuka pendaftaran calon peserta didik baru SMA Islam Al-Syukro untuk tahun ajaran 2020/2021. Sedangkan terget siswa yang akan diterima pada angkatan pertama nanti adalah hanya 1 kelas saja, yang terdiri dari 25 siswa. Kurikulum yang akan digunakan, kata Siti, adalah kurikulum 2013 Terpadu, yaitu integrasi antara kurikulum 2013 sesuai aturan Kementerian Pendidikan dan nilai-nilai keislaman yang merupakan kurikulum dari yayasan.

“Tetap sesuai dengan kementerian pendidikan. Kami mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam kurikulum 2013. Nah aplikasinya nanti pada RPP. Di RPP itulah nilai-nilai keislaman diintegrasikan sehingga menjadi Kurikulum 2013 Terpadu”, terangnya.

Siti melanjutkan, di tahun ajaran pertama karena baru satu angkatan dan kelasnya pun baru satu, maka kelas akan ditempatkan satu gedung dengan SMP. Meski begitu, gedung tersebut merupakan gedung baru yang dibangun oleh Dompet Dhuafa pada tahun 2017 dari dana wakaf oleh masyarakat. (Dompet Dhuafa/Muthohar)