Peringati Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia, Dompet Dhuafa Bersama Kader Gelar Sosialisasi TB di 3.000 Rumah

Oleh: gie

TANGERANG SELATAN—Bersama 210 kader Tuberkulosis (TB), lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menggelar Aksi Ketuk Pintu pada Selasa, (24/3) di tujuh wilayah, yakni Tangerang Selatan, Tangerang, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Bekasi, Palembang, dan Makassar.

Aksi Ketuk Pintu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Dompet Dhuafa dalam memperingati hari TB sedunia yang jatuh setiap tanggal 24 Maret. Dalam aksi tersebut, para kader TB melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung ke rumah-rumah.

“Para kader TB yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan dari Dompet Dhuafa ini memberikan edukasi tentang penyakit TB. Tujuannya untuk memberikan informasi kepada warga tentang penyakit TB dan penanganannya,” kata General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, Yudha Abadi di Tangerang Selatan, Selasa (24/3).

Yudha menjelaskan, para kader TB turut dibekali media peraga untuk mempermudah sosialisasi. Jumlah kader di setiap wilayah sebanyak 30 orang.

“Setiap satu kader memiliki target rumah yang dikunjungi sebanyak 15 sampai 20 rumah. Sehingga di tujuh wilayah tersebut target ada sekitar 3.150 hingga 4.200 rumah yang dikunjungi,” ungkapnya.

Aksi Ketuk Pintu juga digelar sebagai sarana deteksi dini bagi masyarakat yang terindikasi mengidap TB dengan sampel dahak. Selanjutnya, sampel tersebut kemudian dibawa ke laborotorium untuk diperiksa.

Selain Aksi Ketuk Pintu, Dompet Dhuafa juga menggelar aktivitas lainnya meliputi penyuluahan TB kepada para pasien, keluarga pasien serta masyarakat sekitar rumah pasien oleh para tenaga kesehatan baik dokter, bidan atau perawat yang sudah mengikuti minimal satu kali pelatihan oleh Dompet Dhuafa.

Tidak ketinggalan, digelar pula sosialisasi langsung kepada masyarakat umum lewat pembentangan spanduk, billboard man, pemasangan H banner, dan pembagian kipas berisikan tema Hari TB di bundaran HoteI Indonesia bagi pengendara kendaraan bermotor.

“Sosialisasi tentang penyakit TB ini harus terus dilakukan dengan segala cara agar masyarakat mudah mencari dan mendapatkan informasi tentang penyakit tersebut,” pungkas Yudha.

Saat ini TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Jumlah penderita TB di Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak di dunia. Kerugian yang diakibatkannya sangat besar, bukan dari aspek kesehatan saja tetapi juga dari aspek sosial maupun ekonomi.

Dompet Dhuafa melalui Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma menjadi salah satu Sub Recipient (SR) program TB Kementerian Kesehatan RI untuk terlibat langsung dalam program “Community TB Care” yang memiliki aspek kepada Komunitas dan Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) nonpemerintah. Melalui partisipasi Dompet Dhuafa tersebut diharapkan akan meningkatkan keterlibatan aktif dari semua lapisan masyarakat dalam mensukseskan tujuan program yaitu menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan angka kesembuhan pasien TB.