Perluas Jaringan dakwah, Cordofa Kirimkan Dai ke Mentawai

Indonesia merupakan negara Muslim terbesar.  Secara otomatis, kemajemukan menjadi sebuah keniscayaan. Kemajemukan tersebut dapat terlihat dari suku, budaya dan agama. Cahaya Islam tampak belum merata, ini terlihat dari  beberapa wilayah terpencil dan pedalaman yang hampir ada di setiap provinsi. Indikasinya adalah kurangnya guru agama atau dai yang kompeten di wilayah-wilayah tersebut.

Ini mengakibatkan penduduk Muslim di wilayah-wilayah pedalaman mengalami krisis bimbingan spiritual keagamaan. Secara otomatis, ini berimbas kepada pola hidup masyarakat yang kering dari sentuhan keagamaan. Sehingga tidak jarang tradisi lebih dipentingkan daripada keagamaan.

Dompet Dhuafa melalui Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) yang fokus terhadap Dakwah nasional maupun internasional telah mengirimkan beberapa Dai baik ke penjuru Nusantara maupun ke penjuru dunia untuk mengemban amanah dakwah yang mulia.

Salah satunya adalah Ustad Muhammad Hasan Tutupoho (29), ia ditugaskan menebar nilai Islam yang Rahmatan lil ‘aalamin ke masyarakat Tubeket, Makolok, Pagai Selatan Kepulauan Mentawai.

Ayah dari Muhammad Dzunnurain ini bertugas sebagai Dai Bina Sahabat Pedalaman Cordofa yang bertujuan untuk membentengi Umat Islam diwilayah setempat dari gerakan pendangkalan aqidah, membentuk dai pedesaan berwawasan luas dan terampil, memakmurkan masjid, TPA, dan berbagai keagamaan serta memaksimalkan potensi ekonomi masyarakat setempat demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Ustad kelahiran Ambon, Maluku 29 tahun silam ini akan bertugas selama 3 bulan ke depan di dusun yang memiliki penduduk sekita 43 KK yang berada dibawah garis kemiskinan dengan jumlah penduduk kurang lebih 300 orang. Ia secara resmi dilepas keberangkatannya di kantor Dompet Dhuafa Singgalang, Padang pada Jum’at (16/10). (Fajar/DompetDhuafa)