Pos Sehat yang Bersahabat

Jam menunjukkan pukul 15.00 saat lima orang duduk mengantri di muka halaman sebuah masjid di bilangan  Pamulang, Tangerang Selatan. Mereka adalah pasien yang tengah menunggu Pos Sehat Al-Munawwaroh beroperasi. Padahal, layanan baru buka pukul 16.00.

Pos Sehat yang berlokasi di Jalan Witana Harja Raya No 6, Komplek Perumahan Witana Harja, Pamulang Barat ini merupakan salah satu mitra Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Setiap Senin hingga Jumat Pos Sehat membuka layanan kesehatan bagi warga sekitar.

Satu jam berlalu, layanan Pos Sehat yang sudah berdiri lebih dari 9 tahun ini pun dibuka. “Ada keluhan apa ibu? Mari silahkan masuk?,” sapa Rina, Ketua Pos Sehat Al-Munawwaroh sekaligus pengurus masjid ini.

Sambil menanyakan dan mecatat keluhan yang dirasakan sang pasien, Rina menuturkan, biasanya pasien-pasien yang berobat ke Pos Sehat rata-rata menderita penyakit Tuberculosis (TBC), dengan banyak gejala seperti batuk-batuk yang berkepanjangan, muntah, dan sesak nafas akut. “Setelah didiagnosa dokter memang positif mengidap penyakit tersebut,” terang Rina menjelaskan.

Ini seperti yang dialami Muhammad Ihsan (4), seorang pasien yang bersama ibunya untuk berobat. Ia terlihat cemas dan merasa ketakutan. Sambil dipeluknya sang ibu erat-erat, ia mulai menangis dan tak ingin diperiksa. Namun, dengan ramah dan senyum yang mengembang di wajah, Rina berusaha menenangkan kondisi Ihsan.

Eli (29) sang ibu menuturkan, ia sering sekali berobat ke Pos Sehat yang berada dekat di depan rumahnya ini. Menurutnya, layanan kesehatan yang diberikan dirasa sama seperti yang ada di Puskesmas setempat.

“Alhamdulillah selama saya berobat disini merasa cocok, malahan layanan kesehatannya sama kayak di Puskesmas,” ungkap ibu satu anak ini.

Menurut Rina, rata-rata pasien yang dilayani dari kalangan lanjut usia, anak-anak, dan dewasa. Menurutnya, para pasien datang dari beragam profesi, seperti tukang becak, tukang ojek, tukang sapu jalanan, juru parkir, buruh bangunan, buruh cuci, dan pemulung yang ada di sekitar Pamulang. Setiap harinya, kata Rina, Pos Sehat didatangi 20 pasien per minggunya. Sementara rata-rata per bulannya Pos Sehat ini bisa mencapai kurang lebih 100 pasien.

“Dengan jumlah intensitas pasien yang datang ke Pos Sehat ini, bukan berarti kami senang banyak yang sakit. Tapi, kami senang bisa membantu mereka dengan usaha kami agar mereka sehat kembali,” ujarnya .

Dalam menggerakkan layanan Pos Sehat ini, pengurus Masjid Al-Munawwaroh mempercayakan kepada kaum ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim. Sekitar lima orang kader yang terdiri dari ahli farmasi, guru, mahasiswi hingga ibu rumah tangga bergabung dalam pos sehat ini, untuk membantu antar sesama khususnya kaum dhuafa yang ada di lingkungan sekitarnya.

Seperti Anggia Maya, salah satu kader yang bergabung dalam Pos Sehat. Setelah 4 tahun lamanya bergabung dengan Pos Sehat Al-Munawwaroh, Anggia merasakan perubahan dalam dirinya. Ia merasa menjadi lebih bermanfaat dalam mengikuti kegiatan sosial di lingkungan sekitar rumahnya tersebut. Apalagi, saat ini ia juga aktif membantu di Pos Sehat At-Taubah dan dipercaya menjadi Ketua Pos Sehat yang berada di sekitar wilayah Pamulang tersebut.

“Alhamdulillah, hidup saya seperti penuh makna ketika mulai aktif di dua Pos Sehat ini, bagi saya menolong orang terasa nikmat, malahan Pos Sehat menjadi rumah kedua bagi saya,” terangnya.

Para kader Pos Sehat Al-Munawwaroh juga terus berupaya mengadakan kegiatan-kegiatan rutin, seperti pengajian rutin yang diadakan setiap lima kali dalam sepekan, khitanan massal dan  menghadirkan pengobatan gratis yang selama ini sudah dilakukan oleh LKC Dompet Dhuafa. Selain itu, pasien ditangani langsung oleh dokter Yahmin Setiawan, Direktur  Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa bagi kaum dhuafa.

Sementara itu, dikesempatan yang sama, Yahmin Setiawan menuturkan,  Pos Sehat sebagai mitra LKC Dompet Dhuafa yang tersebar di beberapa wilayah sangat signifikan perkembangannya. Menurutnya, Pos Sehat ini memiliki manfaat yang berbagai macam jika dilhat dari aspek kesehatan dengan terus menggerakkan program promotif dan preventif.  Selain itu, pos sehat ini mampu memperbanyak kader, dan memberdayakan masyarakat sekaligus juga memberikan nilai lebih dari masjid. Menurutnya, masjid itu bukan hanya kegiatan ibadah yang sudah dipahami selama ini, namun juga memiliki fungsi ibadah dalam perspektif  yang lain yaitu dalam hal kesehatan.

Yahmin mengharapkan, Pos Sehat Al-Munawwaroh ini dan Pos Sehat lain di bawah naungan LKC Dompet Dhuafa, bisa menjadi jejaring dan mampu membangun jaringan yang lebih luas, agar kesehatan masyarakat dhuafa semakin dapat dinikmati secara lebih merata.

“Keyakinan saya adalah dengan membangun jaringan bersama, insyaAllah banyak masyarakat yang kurang mampu ekonominya dapat menikmati layanan kesehatan secara gratis ini,” harapnya. (uyang/gie)