Potensi Zakat Gairahkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat

Kita mencoba mengingat ke masa lalu sejak 67 tahun negara ini merdeka, dan  seiring pula dimulainya kegiatan pembangunan nasional awal tahun 1970-an, masyarakat di Indonesia belum juga dapat merasakan kehidupan yang layak sebagai bangsa  yang sejahtera. Kemiskinan dari dulu sepertinya menjadi masalah akut hingga kini dan terus berlanjut hingga sekarang dan tidak tahu pasti kapan masalah ini dapat teratasi.                                                      

Bank Dunia melaporkan pada tahun 2012, bahwa kurang lebih 47% dari jumlah penduduk Indonesia masih tergolong miskin. Bagaimana pun angka kemiskinan tersebut merupakan salah satu masalah besar  di negeri ini. Tentu, kenyataan bahwa masih besar tingkat kemiskinan di negeri ini sungguh sangat disayangkan terjadi di negeri yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ini.                                                                                        

Sebagai salah satu pilar syari’at Islam, zakat tentunya memiliki kaitan dengan permasalahan tersebut. Zakat sendiri merupakan ibadah dalam Islam yang memiliki dimensi sosial-ekonomi.  Dalam Islam, pelaksanaan zakat merupakan sebuah perintah Allah SWT yang memiliki pesan sebagai sebuah kewajiban yang mutlak harus dilakukan oleh setiap orang yang mengaku dirinya beriman.                                                                                                            

Zakat secara bahasa berarti suci, tumbuh dan berkembang, keberkahan, dan baik. Sedangkan dalam fiqh, zakat diartikan sebagai sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu. Dari sumber dana sosial kaum muslimin yang ada, zakat merupakan elemen yang sangat penting. Pertama, zakat merupakan perintah yang diwajibkan kepada kaum muslimin yang mampu. Perintah ini terdapat dalam ayat Qur’an surat At-Taubah ayat 103. Tentu dalam konteks sebagai perintah, dana zakat memungkinkan untuk ditarik dari para muzakki. Sehingga akan memungkinkan dana zakat ini menjadi sumber utama dari dana sosial kaum muslimin.                     

Dalam dimensi pembangunan masyarakat, zakat merupakan salah satu instrument pemerataan pendapatan. Dengan pengelolaan zakat yang baik, sangat dimungkinkan membangun suatu  pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan pada saat yang bersamaan.

Jika melihat dalam kondisi riil, disadari bahwa tidak semua pelaku ekonomi dalam mekanisme tersebut akan memperoleh keberuntungan yang sama. Oleh karenanya, zakat menjadi instrument penting dalam rangka melakukan redistribusi untuk meminimalisasikan perbedaan kesejahteraan yang merupakan efek dari aktifitas pasar. Melalui mekanisme ini, secara tidak langsung, pilar ukhuwah umat muslim tengah terbangun, melalui solidaritas sosial dalam zakat.

Selain itu, banyak kaum dhuafa yang sulit mendapatkan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan tentunya sosial ekonomi tadi. Lemahnya fasilitas ini akan sangat berpengaruh dalam kehidupan kaum termarjinal. Kesehatan dan pendidikan merupakan modal dasar agar sumber daya masyarakat yang dimiliki oleh suatu negara berkualitas tinggi. Peran dana zakat sebagai sumber dana pembangunan fasilitas kaum dhuafa akan mendorong pembangunan ekonomi jangka panjang. dengan peningkatan kesehatan dan pendidikan diharapkan akan memutus siklus kemiskinan antar generasi.                                          

Tantangan terbesar dari optimalisasi zakat adalah bagaimana mendayagunakan dana zakat menjadi tepat guna dan tepat sasaran. Tepat guna berkaitan dengan program pendayagunaan yang mampu menjadi solusi terhadap problem kemiskinan. Sedangkan tepat sasaran berkaitan dengan mustahik penerima dana zakat.                                                     

Sayangnya program pengentasan kemiskinan yang ada kebanyakan masih bersifat karitatif (bagi-bagi habis) dan konsumtif. Program belum mengarah kepada program yang lebih produktif dan memberdayakan. persoalan pengentasan kemiskinan adalah bagaimana program ditujukan untuk menangani sampai akar permasalahan bukan gejalanya saja.                        

Beberapa solusi yang harus dilakukan baiknya menciptakan sistem ekonomi yang lebih berpihak pada rakyat kecil (usaha kecil). Apabila ekonomi rakyat kuat maka ekonomi nasional juga menjadi kuat. (uyang/berbagai sumber)