Produk UMKM Dompet Dhuafa Tembus Ekspor, Hari Ini Mulai Kirim ke Korea Selatan

JAKARTA BARAT — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM memiliki peran penting dalam roda perekonomian di Indonesia terlebih dalam masa kritis seperti pada masa pandemi. Di masa sulit selama 2 tahun terakhir ini, Dompet Dhuafa lebih keras berupaya memberdayakan para pelaku UMKM supaya dapat terus bertahan dan berkembang sehingga mampu bersaing dengan perusahan besar. Salah satu produk UMKM yang berhasil dibina dan diberdayakan oleh tim ekonomi Dompet Dhuafa adalah Kerupuk Kulit Sapi yang berpusat di Indramayu, Jawa Barat.

Setelah berupaya keras mengurus segala bentuk perizinan, akhirnya produk Kerupuk Kulit Sapi berhasil menjadi produk ekspor ke luar negeri. Pada Kamis (31/3/2022), melalui PT Niaga Teknologi Indonesia (Pickpoke) di Warehouse Jl. Kayu Besar Dalam II No.12 RT.008 RW.012 Kel. Tegal Alur Kec. Kalideres Kota Jakarta Barat, Dompet Dhuafa melakukan Pelepasan Ekspor Kerupuk Kulit Sapi ke Korea Selatan. Pada ekspor perdana ini, Dompet Dhuafa dan Pickpoke mengekspor Kerupuk Kulit Sapi (Dorokdok) sebanyak 120 dus yang berisi 2.400 bungkus ke negeri ginseng.

Proses pengemasan di Gudang PT Niaga Teknologi Indonesia (Pickpoke) di Warehouse Jl. Kayu Besar Dalam II No.12 RT.008 RW.012 Kel. Tegal Alur Kec. Kalideres Kota Jakarta Barat, jelang pengiriman ke Korea Selatan, Kamis (31/3/2022)
Proses pengemasan di Gudang PT Niaga Teknologi Indonesia (Pickpoke) di Warehouse Jl. Kayu Besar Dalam II No.12 RT.008 RW.012 Kel. Tegal Alur Kec. Kalideres Kota Jakarta Barat, jelang pengiriman ke Korea Selatan, Kamis (31/3/2022)

Diadakan dengan sedikit lebih formal, acara pelepasan ekspor ini dihadiri oleh Direktur PT Niaga Teknologi Indonesia Tata sugiarta, Kepala Dinas UKM Jawa Barat yang diwakili oleh Dikdik, Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Yayat supriatna, serta pihak-pihak terkait lainnya.

Tata sugiarta mengatakan, hampir satu tahun Pickpoke dan Dompet Dhuafa mengawal proses regulasi ekspor. Banyak proses yang harus dilalui di antaranya uji mutu kualitas produk, manajemen produksi, merek dagang, hingga pengemasan produk.

“Hampir 1 (satu) tahun kami berjuang dengan berbagai proses. Banyak tahap yang harus dilalui salah satunya manajemen produk dari pengolahan yang higienis hingga mutu produk yang terjaga sehingga menjadi syarat mutlak dalam pemenuhan syarat ekspor. Insya Allah produk ini akan diterima baik di Korea Selatan. Dan kemudian kalau ini lulus dan lolos, tentunya bukan hanya satu kontainer saja yang hari ini diekspor, tapi juga kemudian hari akan menjadi pengiriman reguler hingga menjadi kegiatan ekonomi yang saling menguntungkan. Harapan kami apa yang sudah terjalin baik dari dinas koperasi, Dompet Dhuafa, dan pihak lainnya, dapat terus mengembangkan produk-produk UMKM yang ada di Jawa Barat, tidak hanya terbatas pada produk ini melainkan juga produk-produk lainnya yang menjadi permintaan dari Korea Selatan,” jelasnya.

Loading 120 dus Kerupuk Kulit Sapi (Dorokdok) untuk diekspor ke Korea Selatan

Selanjutnya Dikdik mewakili Kepala Dinas UKM Jawa Barat menyampaikan, Jawa Barat memiliki sekitar 4,4 juta pelaku UMKM dengan berbagai macam produk dan besaran skala. Maka itu, tentu Dinas UKM memerlukan bantuan dan kolaborasi dari berbagai macam pihak, tak lepas dari lembaga pengentas kemiskinan yaitu Dompet Dhuafa.

Menurutnya, Dompet Dhuafa telah terbukti mampu mendampingi pedagang-pedagang kecil atau pelaku UMKM hingga berdaya dan mencapai kesejahteraan. Tidak mustahil jika produk-produk pemberdayaan binaan Dompet Dhuafa memiliki nilai kualitas tinggi, hingga bernilai ekspor ke luar negeri. Hal itu terbukti hari ini bahwa salah satu produknya telah berhasil diekspor ke Korea Selatan.

“Di Jawa Barat ini ada sekitar 4,4 juta pelaku usaha yang produknya bervariasi, mulai dari skala lokal, daerah hingga nasional. Ini yang kami coba untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk bagaimana kita bisa mendorong produk-produk ini memiliki nilai ekspor. Ekspor perdana ini sebenarnya menjadikan kami deg-degan juga. Mudah-mudahan sukses sehingga selanjutnya akan semakin dikembangkan dan dipertahankan,” ucapnya.

Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Yayat Supriatna sedang mencicipi produk ekspor Kerupuk Kulit Sapi (Dorokdok)

Dompet Dhuafa sangat bangga dan bersyukur, para pelaku UMKM binaannya mampu berniaga hingga ke luar negeri. Menurut Yayat Supriatna selaku pengurus Dompet Dhuafa, hal ini adalah pencapaian yang tinggi. Sebab sejatinya yang sulit adalah proses di hilir. Biaya produksi mungkin dapat dilakukan dengan waktu yang singkat. Namun untuk mendapatkan satu perizinan saja, prosesnya membutuhkan waktu yang lama. Yayat menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang turut terlibat membantu memberdayakan usaha kecil di daerah-daerah.

“UMKM kita bisa berniaga hingga ke luar negeri itu sesuatu sekali bagi kami. Mari kita syukuri atas semua itu. Bagi kami (Dompet Dhuafa), ini adalah salah satu pencapaian yang tinggi, bagaimana pemberdayaan yang kami rintis, bukan hanya di Indramayu melainkan juga di daerah lain, mampu bersaing di tingkat dunia. Kelemahan dari para pelaku UMKM adalah pada hilir. Untuk pemberdayaan maupun biaya produksi mungkin relatif lebih mudah tertangani. Di hilirnya ini yang terkadang orang-orang mengabaikan itu. Padahal di hilir ini yang menjadi persoalan yang sulit. Biaya produksi dapat dilakukan dengan waktu yang singkat. Namun untuk mendapatkan satu perizinan saja, prosesnya membutuhkan waktu yang lama. Alhamdulillah hari kami bersama sudah melampaui hal tersebut dan akhirnya dapat melakukan ekspor perdana ke Korea Selatan,” terang Yayat.

Loading 120 dus Kerupuk Kulit Sapi (Dorokdok) untuk diekspor ke Korea Selatan

Ia melanjutkan, berhasilnya salah satu produk binaan tembusan ekspor ini akan menjadi energi baru bagi pemberdayaan di Dompet Dhuafa. Ia berharap UMKM-UMKM lain terpantik untuk semakin tumbuh bersama hingga produknya mampu mengantongi nilai jual ekspor seperti kerupuk kulit sapi yang hari ini diekspor ke Korea Selatan.

“InsyaAllah ini akan menjadi energi baru bagi pemberdayaan di Dompet Dhuafa. Mudah-mudahan ini akan memantik para pelaku UMKM lainnya untuk semakin semangat tumbuh bersama-sama. Dompet Dhuafa akan terus berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan ini baik dari segi pendanaan melalui zakat produktif, pendampingan pemberdayaan, regulasi-regulasi, hingga pemasaran,” tutupnya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)