Program Pemberdayaan Mampu Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

BOGOR – Sebagai upaya meningkatkan perekomian masyarakat secara berkelanjutkan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal, program pemberdayaan menjadi salah satu strategi jitu yang mulai dikembangkan. Baik pengembangannya oleh pemerintah maupun lembaga yang bergerak di bidang sosial lainnya. Dalam beberapa kasus yang ada, terbukti bahwa kegiatan pemberdayaan yang melibatkan masyarakat mampu meningkatkan kondisi perekonomian mereka. Bukan saja mampu menolong perkonomian secara individu melainkan perekonomian masyarakat luas. Selain mampu memperbaiki kondisi perkonomian masyarakat, kegiatan pemberdayaan juga mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai tata cara memanfaatkan potensi yang tersedia di wilayahnya masing-masing.

Manfaat kegiatan pemberdayaan juga telah dirasakan sebagian besar masyarakat di wilayah Jampang, Bogor, yang merupakan salah satu wilayah binaan Dompet Dhuafa. Kampoeng Ternak dan Sentra Ikan Hias di kawasan Jampang merupakan salah satu program dari Dompet Dhuafa. Bahkan pemberdayaan tersebut terbukti berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui pendampingan yang dilakukan disertai pemberian modal dari para donatur, Dompet Dhuafa mampu menjadikan masyarakat di Jampang berdaya dan mandiri.

Inin, sebagai ketua kelompok Kampoeng Ternak di wilayah Jampang, Bogor, mengakui bahwa adanya pemberdayaan dan bantuan dari Dompet Dhuafa sangat membantu kehidupan masyarakat. Khususnya para peternak di wilayah tempat tinggalnya.

“Kelompok kita mulai gabung dengan Dompet Dhuafa sekitar tahun 2011. Alhamdulillah dari yang awalnya cuma punya dua ternak, sekarang dapat melihara sampai ratusan domba dan kambing, serta sapi,” ungkapnya.

Selain itu, Inin juga memaparkan bahwa tingkat perekonomian masyarakat yang tergabung dalam kelompok ternak pun berangsur-angsur meningkat. Hal ini diakui Inin sangat membantu masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Seperti untuk membayar sekolah anak-anak dan kebutuhan rumah tangga lainnya perlahan bukan hal yang memusingkan lagi. Lanjut Inin, hal yang menurutnya sangat terlihat manfaatnya dari pemberdayaan ini adalah ketika lebaran haji berlangsung. Ketika belum bergabung dengan program Dompet Dhuafa, Inin mengaku bahwa kambing yang digunakan untuk berqurban hanya sekitar 10 ekor. Sehingga tidak dapat dibagikan kepada masyarakat secara merata. Namun, setelah bergabung bersama Dompet Dhuafa, jumlah kambing yang mampu disediakan untuk kurban di Desa Jampang mencapai 100 ekor.

“Ini yang sangat saya rasakan manfaatnya adalah ketika lebaran haji. Kalau dulu kita cuma bisa sediain kambing sekitar 10 ekor. Jadi tidak semuanya kebagian, kalau pun kebagian juga sangat sedikit. Begitu gabung dengan Dompet Dhuafa alhamdulillah sekarang bisa berqurban sampai 100 ekor. Jadi ini sangat terasa sekali manfaatnya untuk masyarakat di daerah sini. Semua masyarakat mendapatkan bagian daging qurban secara merata,” ungkap Inin.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kaman, salah satu ketua kelompok di pembudidayaan ikan hias. Kaman merasa kehidupan perekonomiannya semakin membaik ketika bergabung bersama program Dompet Dhuafa. Kaman mengakui bahwa sebelum bergabung dirinya hanya memiliki satu petak keramba ikan hias.

“Awalnya ya saya cuma punya satu petak aja nih, terus tahu kalau ada program dari Dompet Dhuafa. Akhirnya saya dan teman-teman mulai membentuk kelompok. Alhamdulillah antusias masyarakat sangat tinggi, dari awalnya hanya satu kelompok sekarang kita memiliki sampai 3 kelompok,” ungkap Kaman.

Kaman kembali memaparkan bahwa adanya keinginan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar merupakan salah satu alasan yang memotivasinya untuk mengembangkan usaha ikan hias ini. Berkat semangat dan kegigihannya yang dibantu dengan program Dompet Dhuafa, luas pembudidayaan ikan hias yang dikelola oleh Kaman dan kelompoknya telah mencapai 14 hektar dan mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Hal ini yang menjadikan pembudidayaan ikan hias di wilayah Jampang menjadi salah satu sentra ikan hias terbesar kedua di Indonesia.

“Alhamdulillah kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Bisa membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak yang baru lulus sekolah. Harapannya kan bisa buat pembelajaran bagi anak-anak muda jadi ke depannya kegiatan ini bisa berlanjut,” ungkap Kaman.

Menurut Kaman, budidaya ikan hias di wilayah Jampang ini sudah terkenal hingga ke Palembang dan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Produk yang paling disukai konsumen adalah ikan mas dan ikan koki. Berkaca pada keberhasilan yang ditorehkan pada kegiatan pemberdayaan tersebut, sudah saatnya Indonesia beralih ke dalam sebuah sistem perekonomian yang berkelanjutan. Dimana hal tersebut dapat dilakukan melalui penyadaran kepada masyarakat mengenai potensi-potensi sumberdaya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mensejahterakan kehidupan mereka. (Dompet Dhuafa/Ira)