PT Petrogas Jatim Utama Cendana Bersama Dompet Dhuafa Serahkan Al Quran Braille, Dukung Religi Tunanetra

SURABAYA, JAWA TIMUR — Kekurangan bukan menjadi halangan bagi siapa saja untuk mendulang keberkahan dari membaca Al Qur'an. Bahkan saudara-saudara kita penyandang tunanetra mampu membuktikannya dengan menggunakan Al Qur'an Braille. Kegigihan ini patut diberikan apresiasi dengan memberikan akses mendapatkan Al Qur'an Braille yang terbilang masih jarang di pasaran.

Mewujudkan hal itu, Tepatnya pada Selasa (21/12/2021), PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) menyerahkan bantuan dalam bentuk Al Qur'an Braille kepada penyandang tunanetra di wilayah Surabaya melalui Dompet Dhuafa Jawa Timur sebagai upaya mereka dalam memberantas buta aksara Al Qur'an Braille.

Penyerahan Al Qur'an Braille ini merupakan wujud nyata program CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC). Bersama dengan Dompet Dhuafa, PJUC menyerahkan 5 (lima) eksemplar berisi Al Qur'an Braille secara simbolis kepada perwakilan penyandang tunanetra binaan Yayasan Urunan Kebaikan Surabaya.

Salah satu penyandang tunanetra sekaligus pengajar Al Qur'an Braille bernama Puguh (33) sudah cukup lama mempelajari Al Qur'an Braille sejak dibangku sekolah menengah pertama. Baginya, mempelajari Al Qur'an tidak hanya menjadi ibadah, namun juga menjadi wadah untuk saling menyemangati sesama penyandang tunanetra agar terus optimis dan pantang menyerah.

“Saya belajar Al Qur'an Braille semenjak saya sekolah SMP, jadi kurang lebih 15 tahunan lah menggelutinya. Saya senang bisa belajar bersama teman-teman tunanetra yang lain. Bisa saling menyemangati mengajak ke dalam kebaikan,” ungkap Puguh saat ditemui oleh tim Dompet Dhuafa Jawa Timur.

Lanjut Puguh, “Setiap habis magrib saya dan anak selalu tadarus di rumah, saya menyimak dengan Al Qur'an Braille dan anak saya menggunakan Al Qur'an biasa. Alhamdulillah sampai hari ini masih Istiqomah.”

Al Quran Braille masih sangat terbatas keberadaannya, bilamana ada maka harga jual cukup tinggi. Bahkan tidak jarang penyandang tunanetra masih mempunyai keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan religinya khususnya kebutuhan akan Al Quran Braille.

“Alhamdulillah dengan adanya bantuan Al Qur'an Braille dari PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) dan Dompet Dhuafa para santri tunanetra lebih semangat. Karena mereka merasakan bahwa ini juga bentuk dukungan bagi mereka yang ingin belajar,” tandas Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jatim, Kholid Abdillah. (Dompet Dhuafa / Jatim)
 

*PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) Bersama Dompet Dhuafa Serahkan Al Qur'an Braille, Dukung Tingkatkan Religi Tunanetra*

SURABAYA, JAWA TIMUR — Kekurangan bukan menjadi halangan bagi siapa saja untuk mendulang keberkahan dari membaca Al Qur'an. Bahkan saudara-saudara kita penyandang tunanetra mampu membuktikannya dengan menggunakan Al Qur'an Braille. Kegigihan ini patut diberikan apresiasi dengan memberikan akses mendapatkan Al Qur'an Braille yang terbilang masih jarang di pasaran.

Mewujudkan hal itu, Tepatnya pada Selasa (21/12/2021), PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) menyerahkan bantuan dalam bentuk Al Qur'an Braille kepada penyandang tunanetra di wilayah Surabaya melalui Dompet Dhuafa Jawa Timur sebagai upaya mereka dalam memberantas buta aksara Al Qur'an Braille.

Penyerahan Al Qur'an Braille ini merupakan wujud nyata program CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC). Bersama dengan Dompet Dhuafa, PJUC menyerahkan 5 (lima) eksemplar berisi Al Qur'an Braille secara simbolis kepada perwakilan penyandang tunanetra binaan Yayasan Urunan Kebaikan Surabaya.

Salah satu penyandang tunanetra sekaligus pengajar Al Qur'an Braille bernama Puguh (33) sudah cukup lama mempelajari Al Qur'an Braille sejak dibangku sekolah menengah pertama. Baginya, mempelajari Al Qur'an tidak hanya menjadi ibadah, namun juga menjadi wadah untuk saling menyemangati sesama penyandang tunanetra agar terus optimis dan pantang menyerah.

“Saya belajar Al Qur'an Braille semenjak saya sekolah SMP, jadi kurang lebih 15 tahunan lah menggelutinya. Saya senang bisa belajar bersama teman-teman tunanetra yang lain. Bisa saling menyemangati mengajak ke dalam kebaikan,” ungkap Puguh saat ditemui oleh tim Dompet Dhuafa Jawa Timur.

Lanjut Puguh, “Setiap habis magrib saya dan anak selalu tadarus di rumah, saya menyimak dengan Al Qur'an Braille dan anak saya menggunakan Al Qur'an biasa. Alhamdulillah sampai hari ini masih Istiqomah.”

Al Quran Braille masih sangat terbatas keberadaannya, bilamana ada maka harga jual cukup tinggi. Bahkan tidak jarang penyandang tunanetra masih mempunyai keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan religinya khususnya kebutuhan akan Al Quran Braille.

“Alhamdulillah dengan adanya bantuan Al Qur'an Braille dari PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) dan Dompet Dhuafa para santri tunanetra lebih semangat. Karena mereka merasakan bahwa ini juga bentuk dukungan bagi mereka yang ingin belajar,” tandas Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jatim, Kholid Abdillah. (Dompet Dhuafa / Jatim)