Puisi ini teruntuk seorang sahabat, seorang guru muda, seorang pendidik terbaik yang pernah dimiliki Sekolah Guru Indonesia – Dompet Dhuafa.
Namun, pada hari Kamis yang lalu, 20 November 2014, beliau harus kembali kepada hadirat Robbnya, syahid di tanah pengabdian, di pelosok Pandeglang Banten, ujung barat Pulau Jawa.
Wahai Guru Pejuang dari Timur,
Puisi ini kami lantunkan untukmu…
–JAMILAH SAMPARA GURUNDA KITA–
Wisudamu barulah dua hari berselang
Bahkan ijazah sarjana itu belum sempat engkau pegang
Namun, dengan berani, engkau bertekad pergi berpetualang
Membangun mimpi di tanah seberang
Hajah Dawiyah ibunda Jamilah menahan pergi
Beragam rayu ditebar bagi Sang Putri
Tapi janji tetaplah janji
Tertanam teguh untuk ditepati
Tak urung langkah untuk mengabdi
Bagi cintanya untuk agama dan bumi pertiwi
“Tidak Mamak, tidak Mamak, tidak Mamakku sayang” serunya lirih
“Mamak… Aku pergi bukan untuk mencari kerja,
Di sana aku hanya ingin mengejar pahala”
Di tengah guru-guru lain terlena
Di tengah pendidikan makin tak jelas arahnya
Di tengah ilmu yang makin kehilangan maknanya
Di tengah moralitas sedang hancur-hancurnya
Masih ada engkau
Masih ada engkau, guru berhati baja
Dengan setia engkau mengabdi
Dengan hati dirimu tegar berdiri
Maju maju dan terus maju
Tiada keluh kesah itu
Tiada sedu sedan itu
Pagi engkau di sekolah
Siang engkau di sekolah
Sore engkau di sekolah
Bahkan malam engkau pun masih di sekolah
Anak-anakmu adalah kawan-kawan di kesendirianmu
Tempat tinggalmu bukan di rumah mewah
Istirahatmu bukan di kasur empuk
Tapi,
Malam-malammu engkau habiskan hanya di perpustakaan sekolah
Bersama buku-buku yang tak terbilang jumlahnya itu
Engkau rangkai ajaran-ajaran cintamu
Belaian kasih membuat murid-muridmu bangkit
“Kami mau diajar Ibu Mila, Kami mau diajar Ibu Mila, ayo ibu ajarkan kami lagi!”
Tapi cerita itu cukup sampai di sini
Di ujung barat pulau Jawa
Di Tanah pengabdianmu
Sang Pencipta memanggilmu lembut
Jamilah Sampara Gurunda Kita
Rasanya belum lama kita bersua
Masih terngiang suaramu
Masih terkenang semangatmu
Engkau mungkin kini telah pergi
Tapi jiwa perjuanganmu tak pernah mati
Jamilah-Jamilah baru akan datang silih berganti
Untuk pendidikan di negeri ini
Duhai Gurunda Jamilah berjiwa muthmainnah
Kembalilah kepada Robbmu dengan hati diridhoi dan diridhoiNya
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Nya
Dan masuklah ke dalam surga-Nya
Agung Pardini.
(Puisi dibacakan saat peringatan Hari Guru Nasional, 25 November 2014 di Jakarta Design Center)
link youtube nya http://youtu.be/yOnUiJCEWBE
Selamat menyaksikan 🙂