Rajin Donor Karena Ingat Anak Saat Kritis

Kecelakaan yang menimpa anak menjadi titik balik Yanti Suyanti (42) dalam memandang hidup. Ia semakin menyadari bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain.

Warga Cipayung, Ciputat ini memang pernah mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan dalam hidupnya. Beberapa tahun yang lalu anak laki-lakinya pernah mengalami kecelakaan, ia terjatuh dari kereta komuter hingga patah kaki dan masuk rumah sakit.

“Anak saya waktu itu terjatuh dari kereta karena didorong sama copet. Kondisisnya sangat kritis, kakinya patah,” kenangnya sedih.

Akibat kecelakaan tersebut, anak Yanti membutuhkan pasokan darah yang banyak. Yanti pun mencari bantuan dan mencari kantong-kantong darah baik di Palang Merah Indonesia (PMI) maupun Rumah Sakit lain lantaran stok darah yang ada sangat minim.

Untungnya, ia bisa bernafas lega karena anaknya bisa tertolong setelah darah yang dibutuhkan terpenuhi. Setelah kejadian itu, Yanti bertekad untuk selalu membantu sesama semampu yang ia bisa. Donor darah menjadi salah satu hal yang bisa ia kerjakan.

“Dulu ingat pas anak saya kritis bagaimana saya juga dibantu sama orang. Saya ingin membantu orang lain juga. Bisanya saya ya membantu dengan mendonorkan darah saya,” ucapnya.

Oleh karenanya, perempuan yang juga member Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa ini rutin mendonorkan darahnya di LKC setiap tiga bulan sekali. Terhitung sudah tiga kali ibu rumah tangga ini berbagi darahnya untuk orang yang membutuhkan.

Donor darah bagi Yanti turut pula membuatnya menjadi sehat. Keluhan seperti pusing dan pegal-pegal tidak pernah ia alami lagi. “Alhamdulillah setelah rutin donor saya malah tambah sehat. Bahkan sakit di dada yang saya alami lambat laun menghilang,” pungkas perempuan bergolongan darah O ini. (gie)