Resmikan Masjid Untuk Warga Korban Tsunami Banten

PANDEGLANG — Bersama Dompet Dhuafa Cabang Banten, sebanyak ratusan Da'i dan warga Desa Cikujang, Kecamatan Panimbang, Pandegelang, Banten, berkumpul di Masjid Batu Hideung. Berkumpulnya Da'i dan warga dalam rangka meresmikan bersama Masjid Batu Hideung yang telah rampung pembangunannya. Nama Batu Hideung diambil dari nama kampung tempat masjid itu berdiri. Simbolis peresmian dilakukan dengan pembacaan do'a, pukul bedug, lantunan ayat suci Al Qur'an. Dalam rangkaiannya, warga juga melaksanakan solat berjamaah di masjid tersebut.

Semenjak diterjang bencana alam tsunami pada akhir 2018 lalu, warga tidak memiliki fasilitas beribadah. Jarak masjid terdekat pun masih terlampau jauh. Kehadiran masjid pun menjadi angin segar atas kebutuhan spiritual warga sekitar.

“Kami ucapkan selamat kepada warga kampung Batu Hideung. Kami harap masjid ini bisa terus ada, bukan karena bangunannya, namun dihidupkan oleh warga dan juga siapapun yang hadir melalui ibadah dan kegiatan positif lainnya,” terang Mokhlas Pidono, selaku Pimpinan Dompet Dhuafa Banten.

Berada di posisi strategis, di wilayah yang menghubungkan Tanjung Lesung dengan Kecamatan Sumur, dua destinasi wisata unggulan Banten. Masjid Batu Hideung diharapakn juga bisa menjadi daya tarik pelancong, serta meningkatkan ekonomi warga sekitar melalui pariwisata.

“Masjid ini berada pada posisi yang strategis, menghubungkan antara Tanjung Lesung dengan Kecamatan Sumur. Para pelancong yang sedang dalam perjalanan, juga sangat bisa mampir di masjid ini, terlebih masjid ini langsung menghadap pantai yang asri,” tambah Mokhlas.

Berkapasitas 200 jamaah, masjid Batu Hideung berhasil berdiri dengan kerja sama banyak pihak. Dompet Dhuafa berhasil mengajak berbagai lapisan, seperti tokoh setempat, warga sekitar, dan berbagai komunitas yang bahkan jauh dari lokasi.

“Jadi kami membangun masjid ini untuk masyarakat yang terdampak tsunamidengan berkapasitas sekitar 200 jamaah. Banyak komunitas yang terlibat, ini membuktikan bahwa bagi warga, mereka tidak sendiri, setelah diterjang tsunami, banyak yang peduli, bahkan hingga hari ini,” jelas Fita Berliana selaku Manajer Progam Dompet Dhuafa Banten.

Selain simbolis peresmian masjid, Dompet Dhuafa Banten juga meluncurkan progam Gerakan Maghrib Mengaji. Yaitu, penempatan 100 Da'i untuk berdakwah ke berbagai pelosok kampung di Banten. Setelah acara selesai, tim Dompet Dhuafa Banten juga ikut membagikan paket sembako dan paket makanan yang dimasak di Dapur Keliling (Darling) kepada warga sekitar yang juga merupakan korban tsunami tahun 2018 lalu. (Dompet Dhuafa/Zul)