ACEH UTARA- Bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Aceh Utara sejak beberapa hari lalu kini berangsur mereda. Informasi dari relawan lokal setempat pada Kamis (11/2), sekitar ratusan warga yang mengungsi di Posko Pengungsi kini mulai kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas. Meski kondisi mulai berangsur normal, warga Aceh utara yang sehari-hari bermata pencaharian sebagai petani ladang dan kebun ini mengalami gagal panen. Lantaran tanaman padi, sayur-mayur, serta kacang luluh lantak tersapu terjangan banjir. Hal tersebut membuat warga korban banjir sulit mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari.
Atas kondisi tersebut, Dompet Dhuafa bersinergi dengan relawan lokal dan masyarakat setempat mendirikan dapur umum di Desa Gampong Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara sejak Rabu malam (10/2). Dapur umum didirikan guna memudahkan warga dalam menyediakan kebutuhan makanan sehari-hari. Selain membuka dapur umum, Dompet Dhuafa juga menggulirkan bantuan sembako untuk kebutuhan di dapur umum berupa, beras, minyak goreng, mie instan dan biskuit.
Musliadi, relawan lokal Dompet Dhuafa menuturkan, dapur umum ini untuk membantu warga yang belum bisa melakukan aktivitas masak-memasak di rumah karena kondisi rumah yang masih dipenuhi lumpur pasca banjir. Belum lagi, gagal panen yang menimpa warga, hingga kesulitan menyediakan kebutuhan pangan untuk sehari-hari.
“Dapur umum ini didirikan pada saat kondisi memang benar-benar darurat, apabila kondisi mulai normal maka dapur umum akan ditutup kembali, ujarnya.
Relawan lokal dan masyarakat setempat bergotong royong memasak keperluan makan para warga yang menjadi korban banjir. Lebih dari 100 bungkus paket nasi dan lauk disediakan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan sekitar 100 KK.
Selain itu, distribusi bantuan paket sembako juga diberikan untuk warga korban banjir di Desa Gampong Hagu, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara dan di Desa Gampong Trieng Krueng Kreh, Kecamatan Pirak Timu Aceh Utara. (Dompet Dhuafa/Uyang)