Ridwan Nurzaman, Penerima Manfaat Program Seribu Akta Kelahiran

Ridwan Nurzaman (16), akhirnya memiliki identitas lahir, sebagai penerima manfaat program seribu akta kelahiran untuk yatim yang digagas oleh Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa.

Nuraenah sebagai orang tua Ridwan mengaku tidak sempat mengurus akta putra sulungnya itu dan takut harus mengeluarkan biaya, sedangkan untuk makan saja tergantung dengan hasil penjualan warung kecilnya.

Satu tahun setelah kelahiran Ridwan, suaminya meninggal karena penyakit liver. Untuk menyambung hidup, Nuraenah menyulap rumah kontrakan yang hanya satu petak dengan ukuran 2×2 meter persegi menjadi sebuah warung dan merangkap sebagai tempat tidur.

Penghasilan yang ia dapati terkadang hanya cukup untuk makan. Jika ada uang lebih, ia simpan untuk membayar kontrakan seharga 300 ribu perbulan. Sering kali ada kebutuhan mendadak sehingga uang modal warung terpakai dan ia harus mengutang ke pasar untuk belanja barang dagangannya.

Ridwan adalah harapan untuk mengangkat derajat keluarganya, sebisa mungkin ia mempertahan agar putra sulungnya tidak putus sekolah. Saat ini Ridwan sudah menginjak sekolah menengah atas (SMA). Mengetahui untuk melanjutkan pendidikan atau kerja membutuhkan identitas diri lengkap termasuk akta kelahiran, Nuraenah mulai memikirkan pembuatan akta.

Bersyukur ia bertemu dengan Tim LPM Dompet Dhuafa, sehingga anaknya menjadi penerima manfaat program seribu akta kelahiran untuk yatim.

“Alhamdulillah, bahagianya ternyata Dompet Dhuafa ada program akta,” ucapnya saat di temui oleh tim LPM Dompet Dhuafa untuk penyerahan akta di rumahnya, Pisangan Ciputat, Tangerang Selatan.

Dompet Dhuafa melalui program 1000 Akta Kelahiran Untuk Anak Yatim memiliki peran untuk membantu pengurusan administrasi kelengkapan untuk mendapatkan akta kelahiran. Seperti KartuTandaPenduduk (KTP), Surat Nikah dan lain sebagainya. (LPM Dompet Dhuafa/Fajar)

 

Editor: Uyang