BEKASI- Kekeringan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia. Salah satu wilayah yang terdampak akibat bencana adalah Bekasi. Bencana kekeringan melanda sejak pertengahan Juli, di tiga desa yakni, Ridogalih, Ridomana, dan Sinarjati, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Bencana tahunan yang sering terjadi di kawasan tersebut, menyebabkan sekitar 250 KK sulit memperoleh air bersih, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Merespon bencana tersebut, sejak pekan lalu, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC), telah mendistribusikan bantuan sekitar 67.000 liter air bersih untuk sekitar 250 kk warga di tiga desa yang terdampak bencana. Distribusi air bersih dipusatkan di masjid-masjid, agar mempermudah warga sekitar dalam mendapatkan akses air bersih.
“Hari ini kita memberikan bantuan suplai 8.000 liter air bersih untuk masjid An-Nur dan warga sekitar Kampung Cijati, Tonggoh, Desa Sinarjati, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi,” terang Ahmad Baihaqi, Tim Respon DMC Dompet Dhuafa, saat dihubungi melalui telepon pada Selasa (4/8).
Sebelum memperoleh bantuan air bersih, Baihaqi menceritakan, warga di Kecamatan Cibarusah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti, minum, memasak, wudhu, mencuci, mandi dan sebagainya, warga memilih membeli air isi ulang, dengan kisaran harga Rp 3.000 hingga Rp 4.500 per galonnya.
“Waktu belum mendapatkan bantuan air bersih, warga mengeluhkan pengeluaran yang begitu banyak untuk membeli air isi ulang. Warga di kampung ini merasa bersyukur, bisa dibantu Dompet Dhuafa,” jelasnya.
Selain bantuan suplai kebutuhan air bersih, Baihaqi menuturkan, rencananya Dompet Dhuafa melalui program Air untuk Kehidupan (AUK) Semesta Hijau, akan mendirikan bak-bak penampungan air, yang nantinya akan berfokus di sebuah masjid.
“Sejauh ini kita sudah menyediakan tandon air untuk warga yang berdampak pada bencana kekeringan. Berharap, bantuan ini mampu meringankan penderitaan warga,” pungkasnya. (uyang)
“22 tahun Dompet Dhuafa Tumbuh Bersama, mari bergandeng tangan wujudkan kemandirian”