Manager Pendidikan Dompet Dhuafa, Rina Fatimah berkesempatab mempresentasikan program pendidikan Dompet Dhuafa di sela-sela International Academic Conference on Social Sciences di Osaka, Jepang pertengahan Oktober lalu. (Foto: Dokumentasi Dompet Dhuafa)
JAKARTA—Program Psikososial Dompet Dhuafa berpengaruh terhadap pemulihan trauma remaja korban bencana erupsi Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara. Program tersebut juga berpengaruh terhadap motivasi akademik dan kecerdasan spiritual.
Hal tersebut terungkap dalam riset yang dilakukan Yulya Srinovita, peneliti dari Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa dengan judul “Pengaruh Program Psikososial Dompet Dhuafa – Kemendikbud terhadap Pemulihan Trauma, Motivasi Akademik, dan Kecerdasan Spiritual Remaja Korban Bencana Erupsi Sinabung (Studi Kasus pada SMAN 1 Tiganderket)” .
Dalam riset tersebut, Yulya mengungkapkan, bahwa Program psikososial berpengaruh terhadap penurunan trauma (71,79%), sangat berpengaruh terhadap peningkatan motivasi akademik (84,42%), dan juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan kecerdasan spiritual (87,61%) remaja korban bencana Erupsi Gunung Sinabung.
“Persoalan atau permasalahan pasca bencana yang dihadapi oleh anak-anak jauh lebih kompleks dibanding yang dihadapi orang dewasa. Terdapat banyak persoalan pada diri anak korban bencana yang sifatnya tersembunyi,” tulisnya.
Persoalan tersebut antara lain anak tidak mampu mengemukakan atau menjelaskan apa yang dirasakan dan apa yang diinginkan. Persoalan-persoalan tersebut bersifat laten dan bisa meledak di kemudian hari, jauh setelah persoalan bencana berlalu. Efek traumatik akibat bencana akan terbawa selama masa proses tumbuh kembangnya.
Oleh sebab itu, diperlukan berbagai upaya bagi para terdampak bencana dalam mengatasi dampak bencana ini, baik secara individu maupun kelompok. Dompet Dhuafa sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat (LAZ) terbesar di Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) melakukan upaya pemulihan dampak pasca bencana erupsi Gunung Sinabung dengan melaksanakan program Psikososial Remaja di SMAN 1 Tiganderket, Kecamatan Payung, Kabaupaten Karo, Sumatera Utara.
Riset tersebut dilakukan dilakukan pada bulan Mei – Juni 2014. Pengambilan data awal dilakukan pada bulan Mei 2014. Sementara itu, pengambilan data akhir yaitu penyebaran kuesioner dan indepth interview dilakukan pada bulan Juni 2014. Pengolahan dan analisis data dilakukan pada bulan Juli.
Pertengahan Oktober lalu, riset tersebut dipresentasikan di International Academic Conference on Social Sciences di Osaka, Jepang. Dalam kesempatan konferensi yang dihadiri peserta dari berbagai belahan dunia tersebut, Manager Pendidikan Dompet Dhuafa, Rina Fatimah memperkenalkan program pendidikan Dompet Dhuafa. (gie)