Satria, Si Pemburu Madu Hutan

UJUNG KULON — Namanya Satria, usianya 39 tahun. Bapak dua anak ini adalah warga asli Kampung Cikawung, Desa Ujung Jaya, Taman Nasional Ujung Kulon. Ketika musim kemarau tiba sawah-sawah pun mengering dan ia menghentikan aktifitas bertaninya. Kemudian ia beralih menjadi pemburu madu hutan. Profesi tersebut tidak sebentar Satria tekuni, lebih dari 15 tahun. Karena selama musim kemarau kita di sini memasuki musim panen madu, kalau musim penghujan tidak ada madunya.

Pemburu madu hutan adalah profesi beresiko tinggi. Memanjat pohon dengan tinggi sekitar 20-50 meter hanya dengan menggunakan rotan sebagai pengaitnya menjadi rutinitasnya. Bukan peralatan moderen bekalnya, kaos lengan panjang dan penuntup muka,tanpa sarung tangan dan alas kaki yang melekat pada tubuhnya. Sehingga tak jarang sengatan lebah menjadi hadiah tambahan ketika memanen madu.

Dahulu para pemburu madu, termasuk Satria kesulitan dalam hal penjualan hasil panen. Para petani harus menjual dan memasarkan hasil panennya sendiri kepada masyarakat sekitar. Teknik memanennya yang dulu dipakai hanyalah teknik tidak ramah lingkungan, sehingga populasi lebah hutan terus menurun.

Namun menurut Satria, berkat Hadirnya program pendampingan para petani madu oleh Dompet Dhuafa, perlahan terjadi perbaikan bagi petani madu di Ujung Kulon. Berbagai teknik ramah lingkungan dan perbekalan ilmu pemasaran menjadi pengubah alur para petani madu.

“Alhamdulillah semenjak kehadiran Dompet Dhuafa kami banyak mendapatkan manfaat. Kalau dulu kita memanen madu dengan cara biasa, sekarang kami diajarkan menggunakan konsep Panen Lestari yang lebih ramah lingkungan dan turut menjaga populasi lebah di hutan ini. Kalau dulu menjual hasil panen madu cukup susah, karena harus menjual sendiri. Sekarang semenjak hadirnya Dompet Dhuafa di sini, distribusi dan penjualan madu menjadi lebih mudah. Karena kami di sini semua mendapat pendampingan yang menurut saya begitu bermanfaat untuk petani madu,” ujar Satria.

Dari bekal-bekal Dompet Dhuafa tersebut, secara perlahan kondisi pertanian madu hutan di Ujung Kulon terus berkembang baik. Kini hasil panen madu tidak lagi menunmpuk dirumah-rumah petani setelah mereka mendapatkan ilmu dan dukungan pendistribusian. (Dompet Dhuafa/M. Ihsan)