Selama 2014, RST Dompet Dhuafa Bantu 500 Pasien Dhuafa Jadi Member BPJS Kesehatan

Layanan Kesehatan di Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa

JAKARTA- Carut-marut terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam hal pemerataan layanan kesehatan masih menjadi permasalahan utama yang belum terselesaikan.

Hasil riset yang dilakukan Dompet Dhuafa bersama Relawan Advokasi Subsidi (ReADi), yang dilakukan selama 3 bulan, mulai 1 Oktober hingga Desember 2014, terkait pelaksanaan BPJS Kesehatan bagi masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2014, menunjukkan, minimnya sosialisasi terhadap program BJPS ke telinga masyarakat, kesulitan akan registrasi kartu kesehatan dan juga saat menggunakannya menjadi salah satu penyebab utama kurangnya pemerataan program kesehatan yang dicanangkan pemerintah itu.

Melihat problematika tersebut, Dompet Dhuafa melalui Rumah Sehat Terpadu (RST) telah bersinergi dengan BPJS Kesehatan, dalam membantu mendaftarkan pasien RST dalam kategori dhuafa yang belum menjadi member atau anggota BPJS Kesehatan. Tercatat, selama tahun 2014, sekitar 500 pasien dhuafa telah resmi tergabung menjadi member BPJS.

“Kami berupaya membantu mendaftarkan pasien kami yang tergolong dhuafa. Selama ini, pasien rata-rata saat berobat menggunakan kartu Jamkesmas, BPJS Kesehatan PBI, dan BPJS Mandiri Jadi mereka memang sudah memiliki kartu jaminan itu untuk berobat,” ujar Yahmin Setiawan, Direktur RST Dompet Dhuafa.

Lebih lanjut Yahmin menuturkan, tidak hanya RST, sejauh ini Dompet Dhuafa juga berupaya membantu mendaftarkan masyarakat dalam program BPJS Kesehatan. Secara keseluruhan, sekitar 2 ribu orang kini telah tergabung dalam program BPJS Kesehatan.

“Ini salah satu cara dan upaya kita, untuk sinergi terhadap program kesehatan pemerintah ini. Mudah-mudahan sosialisasi terus digencarkan, agar semakin banyak masyarakat yang mendapat kemudahan untuk berobat,” harapnya. (uyang)