Semangat Anti-Korupsi Pengurus Organisasi Zakat

JAKARTA-Masih segar dalam ingatan kita beberapa hari lalu penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menggeledah kantor salah satu yayasan milik BUMN terkait kasus korupsi dana corporate social responsibility (CSR). Belum lagi sederet kepala daerah atau kepala dinas yang menjadi tersangka kasus korupsi. Contoh-contoh tersebut menandakan bahwa korupsi seolah mendarah daging di negeri ini.

Korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Tidak hanya lembaga pemerintah, namun juga termasuk di organisasi pengelola zakat, bila tidak amanah. Mengapa demikian? Karena organisasi zakat mengelola dana zakat hingga puluhan milyar rupiah. Masih banyaknya pengelola zakat yang belum memahami tindak pidana korupsi dan perilaku koruptif membuat Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK) membuat workshop bagi pengelola zakat untuk mengenal lebih jauh tentang tindakan korupsi serta turunannya.

Acara yang dibuat atas kerja sama PBAK dan FOZ (Forum Organisasi Zakat) ini berlangsung pada Rabu (2/9). Dihadiri oleh pengurus sebelas organisasi zakat seluruh Indonesia, acara berlangsung di Gibraltar Room, Menara 165, Jakarta Selatan. Selain itu acara ini juga dihadiri oleh Adnan Pandu Praja selaku Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Tama S Langkun selaku Koordinator Divisi Kampanye Publik, Indonesia Corruption Watch (ICW).

Walau dibuat untuk memberikan pemahaman tentang tindak pidana korupsi dan sejumlah turunannya. Namun menurut Yuli Pujihardi selaku Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, lembaga zakat hadir di sini untuk memerangi korupsi.

Arif Rahmadi Haryono selaku ketua pelaksana mengatakan tujuan dibuatnya acara ini untuk organisasi pengelola zakat (OPZ) dan juga semua stake holder. Sehingga bersama-sama menjadi satu gerakan, satu barisan memberantas korupsi di negeri ini. Ini adalah satu langkah awal untuk mencapai tujuan tersebut.

“Dengan memahami apa itu korupsi, kita bisa menghindarkan diri dari tindak pidana korupsi dan juga mengajak semua stake holder terkait organisasi baik muzaki, mustahik, maupun mitra cabang termasik amil yang ada dalam OPZ untuk sama-sama menghindari korupsi dan turut mengkampanyekan gerakan anti-korupsi,” jelas Arif.

Ini adalah event pertama yang diadakan oleh PBAK. Kedepannya, akan diadakan roadshow ke sekolah-sekolah dan juga perumusan tentang alat bantu edukasi anti-korupsi. Arif berharap kedepan dapat menggelar event-event serupa terutama di daerah untuk mengkampanyekan semangat anti korupsi. Mari bersama perangi korupsi. (Dompet Dhuafa/Erni)