Semangat Hidup Sopir Angkot

Rabu 29 Juli 2015 pada pukul 18.00 saya naik angkot 06 dari LPI (Lembaga Pengembangan Insani). Ketika saya sedang asik menikmasti ramainya jalan raya, sopir angkot berbagi cerita bahwa dia pernah dirawat di RS Rumah Sehat Terpadu DD. Bisul atau dalam medis bisa disebut abses di punggungnya menyebabkan 6 bulan tidak bisa bekerja. Harapan hidupnya nyaris sudah tidak ada. Setelah itu, tetangga sopir angkot ini menyarankan untuk pergi ke RS Rumah Sehat Terpadu DD.

Sampailah sopir angkot ini di RS Rumah Sehat Terpadu DD, ketika itu ditangani oleh dokter Dolly dan dokter ini berkata ”Bapak harus semangat hidup ya! Tim yang sedang mencarikan uang untuk biaya berobat bapak saja semangat..” Kalimat ini memberikan dorongan agar dirinya semangat. Berkat bantuan dan doa yang teriringi akhirnya bisul atau abses yang berisi cairan satu ember pun berhasil di operasi di RS Rumah Sehat Terpadu DD.

Akhir percakapan yang membuat saya tertegun adalah ketika sopir angkot berkata” member saya di RS Rumah Sehat Terpadu DD sudah habis dan belum saya perpanjang. Doakan saya tetap sehat yah bu, agar uang yang sedang dikumpulkan bisa mengobati orang lain yang memiliki nasib yang sama seperti saya dulu”.

Setelah percakapan itu selesai saya tidak bisa mengungkapkan kata apa-apa selain berdoa dalam hati agar sopir angkot dan pasien lainnya diberikan kesehatan. Amin.

oleh: Sri Nurhidayah (GM Pendidikan Dompet Dhuafa)

sumber

(ihs)