Semangat ?Maka Mehuli? Pendamping Petani Sinabung

KARO – Meski sempat tersesat, akhirnya perjalanan panjang Ahmad Kurniawan, biasa dipanggil Wawan, ini akhirnya sampai ke Desa Gung Pinto, Kecamatan Naman Teran. Desa Gung Pinto, salah satu desa di kawasan pegunungan Sinabung, Kabupaten Karo merupakan lokasi program pemulihan ekonomi pasca erupsi oleh Dompet Dhuafa.

Jarak yang jauh dari tanah kelahirannya di Tanjung Pura, Lahat tidak menyurutkan niat kuatnya untuk menjadi pendamping petani di Gung Pinto. Berbekal motor bebeknya, perjalanan dari Lahat ke Medan dilanjutkan ke Sinabung akhirnya sampai ke lokasi yang tidak sekalipun ia pernah ke sana.

Pribadinya nampak baik, mudah bergaul dan tidak banyak terlalu rumit dengan kondisi pekerjaan yang menjadi akad kerjanya. Keinginan untuk dapat memberikan peran bagi petani tertanam dalam semangat dirinya sebagai sarjana pertanian. Pun demikian ketika ia harus tinggal di tengah-tengah masyarakat Desa Gung Pinto dengan segala keterbatasannya dia nampak menikmati.

Saat coaching materi pendampingan, tampak semangat dan ekspresi yang luar biasa. Buku catatannya terisi dengan materi yang diberikan seputar pendampingan, dari mulai paradigma hingga aspek teknisnya. Sesekali ia menginterupsi untuk bertanya atau memperjelas maksud materi yang diberikan. Tidak ketinggalan pula pengenalan Pertanian Sehat Indonesia (PSI) Dompet Dhuafa sebagai pelaksana program memberikan semangat dirinya untuk lebih berperan bagi masyarakat yang membutuhkan kita semua.

Uji kemampuan dan kemauan Wawan dalam aksi program Dompet Dhuafa di Sinabung telah dilakukan saat pertemuan dengan para pengurus dan anggota paguyuban “Maka Mehuli” di Gung Pinto. Pengalaman organisasinya saat kuliah dulu tidak sulit untuk diterapkan pada kegiatan praktis di masyarakat. Hasilnya, dia bisa mengorganisir mereka dalam satu konsensus kerja bersama. Melalui musyawarah bersama petani dalam waktu dua malam, Wawan sudah mengantongi perencanaan kerja untuk satu bulan ke depan. Di antara prioritas rencana kerjanya, pembangunan sekretariat program yang sebagiannya adalah swadaya, pendataan untuk kegiatan tanam petani, pengadaan demplot pertanian, survei saprotan dan lainnya.

Melihat kerja cepat Wawan untuk mendampingi petani Sinabung, tidak berlebihan kiranya untuk berharap bahwa proses pemulihan ekonomi petani Sinabung akan berjalan dengan baik. Semangat mudanya untuk melakukan perubahan masyarakat di Gung Pinto telah membantu dia untuk bekerja lebih optimal dan mengurangi faktor penghambat program.

Untuk Wawan, selamat bekerja semoga peran anda akan memberikan kontribusi bagi petani sinabung dan semakin “maka mehuli“ (bangkit kembali), Insya Allah. (Dim)