Siaga untuk Bencana Pergerakan Tanah Di Sukabumi

SUKABUMI – Pergerakan tanah terus terjadi sejak Selasa (19/7), dan semakin meluas, serta mengancam setidaknya dua desa di Kabupaten Sukabumi. Akibatnya sebanyak 974 warga yang tinggal di Kecamatan Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi harus mengungsi. Berdasarkan pantauan langsung dari lokasi kejadian oleh tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, sebanyak 148 rumah dalam kondisi rusak berat, 91 mengalami rusak sedang dan 70 rumah mengalami rusak ringan. Adanya pergerakan tanah ini juga menyebabkan sekolah dan fasilitas umum lainnya mengalami kerusakan.

“Untuk kondisi tanah di kedua desa, yakni Desa Negrakjaya dan Cimenteng tergolong labil, serta berada di bawah tebing gunung Sapu yang lumayan rawan longsor ketika musim hujan. Akibat pergerakan tanah yang semakin meluas ini, anak-anak terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di tenda-tenda bantuan,” ungkap Fadhil, Manajer Respon DMC Dompet Dhuafa.

Fadhil menambahkan bahwa tidak sedikit warga yang terpaksa mengungsi di rumah saudara dan tetangganya. Namun, pengungsian ini hanya dilakukan ketika malam hari saja untuk istirahat. Ketika pagi hari warga korban bencana pergerakan tanah Sukabumi, tetap melakukan ativitas seperti biasa.

Menanggapi bencana tersebut, tim DMC Dompet Dhuafa segera melakukan kaji dampak bencana pergerakan tanah dan membantu warga ketika mengungsi. Membangun beberapa pos hangat, dan melakukan perencanaan pembangunan sekolah darurat di SDN Babakanmindi menjadi salah satu bentuk respon. (Dompet Dhuafa/Ira)