Sifat Bani Israil yang Tertuang dalam Al-Quran

Sifat Bani Israil merupakan bagian dari sejarah yang menjadi cerminan bagi umat Islam tentang perilaku yang tidak diinginkan. Di dalam Al-Quran, Allah SWT mencatat berbagai sifat dan perilaku Bani Israil yang menjadi pelajaran bagi umat manusia. Mari kita telusuri lebih jauh tentang sifat-sifat tersebut, serta pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah mereka.

1. Sifat Kekerasan dan Penentangan terhadap Nabi-nabi Allah

Bani Israil seringkali menunjukkan sifat kekerasan dan penentangan terhadap nabi-nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk membimbing mereka. Salah satu contoh yang terkenal adalah ketika mereka menentang dan bahkan melakukan kekerasan terhadap Nabi Musa AS. Meskipun Nabi Musa AS datang membawa pesan yang benar dan petunjuk dari Allah SWT, Bani Israil menolak untuk mematuhi dan malah menghadangnya.

Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 87 menyatakan:

“Dan sesungguhnya Kami berikan kepada Musa kitab dan Kami segerakan di belakangnya (menjadi nabi) saudaranya Harun sebagai penolong.” (QS. Al-Baqarah: 87)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT telah memberikan Musa AS dan saudaranya Harun peran sebagai pembimbing bagi Bani Israil. Namun, sikap keras kepala dan penentangan Bani Israil terhadap petunjuk Allah telah menyebabkan mereka tersesat dari jalan yang benar.

Baca Juga: Mukjizat Nabi Musa AS dan Bentuk Perjuangannya

2. Sikap Kikir dan Ketamakan

Selain sifat kekerasan, Bani Israil juga terkenal karena sikap kikir dan ketamakan mereka. Mereka cenderung mengejar harta dan kekayaan duniawi tanpa memperhatikan kebutuhan sesama. Bahkan ketika mereka diberi karunia oleh Allah SWT, mereka sering kali lalai dalam mensyukuri nikmat tersebut dan malah menunjukkan sikap tamak.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 61, Allah SWT berfirman:

“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Wahai Musa, kami tidak akan sabar dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan untuk kami dari apa yang tumbuh dari bumi, yaitu sayuran-sayuran, ketimun, bawang, kacang lentil dan bawang merah.” Berkatalah Musa: “Maukah kamu memperdagangkan apa yang rendah itu dengan apa yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu negeri, maka sesungguhnya bagi kamu apa yang kamu inginkan.” Dan mereka ditimpa oleh kerendahan dan kehinaan dan mereka memperoleh kemurkaan Allah. Yang demikian itu disebabkan mereka senantiasa mendustakan ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka memberontak dan melampaui batas.”

Ayat ini menggambarkan ketamakan Bani Israil yang tidak pernah puas dengan nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Mereka meminta lebih banyak dan bahkan menunjukkan ketidakbersyukuran, sehingga menimbulkan murka Allah.

3. Sikap Kebanggaan yang Berlebihan

Sifat lain dari Bani Israil adalah kebanggaan yang berlebihan dan meremehkan orang lain, terutama para nabi yang diutus oleh Allah SWT. Mereka merasa bangga dengan keturunan mereka dan meremehkan orang-orang yang dianggap rendah di mata mereka.

Dalam Surah Al-Maidah ayat 18, Allah SWT berfirman:

“Dan (ingatlah) orang-orang Yahudi dan Nasrani telah mengatakan: “Kami adalah anak-anak Allah dan yang dicintai-Nya.” Katakanlah: “Mengapa Allah mengazab kamu karena dosa-dosa kamu? Sebenarnya kamu adalah manusia di antara manusia yang diciptakan-Nya.” Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan kepunyaan Allah-lah segala kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada-Nya jualah kita semua dikembalikan.”

Ayat ini menegaskan bahwa sikap kebanggaan yang berlebihan dan merasa eksklusif sebagai “anak-anak Allah” telah menyebabkan Bani Israil tersesat dari jalan yang benar. Mereka lupa bahwa semua manusia adalah makhluk Allah yang sama di hadapan-Nya.

Baca Juga: Sifat Wajib Rasul yang Harus Muslim Teladani

Melalui pemahaman tentang sifat-sifat Bani Israil yang terdapat dalam Al-Quran, kita diajarkan untuk menjauhi perilaku yang tidak diinginkan seperti ketidakpatuhan, kekerasan, kikir, ketamakan, dan kebanggaan berlebihan. Kisah-kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam agar senantiasa berupaya menjauhi sifat-sifat tersebut dan mengikuti petunjuk Allah SWT dengan penuh kesadaran dan ketaatan.

Sebagai umat Islam yang ingin selalu mendapat rahmat dan juga kebaikan dari Allah, maka akhlakul karimah harus selalu kita terapkan. Salah satunya adalah dengan berlaku adil, mau berbagi pada sesama, dan saling membantu untuk kebaikan, sebagaimana contoh-contoh dari para Nabi dan Rasul terdahulu.